Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Pengawasan Klinis Linezolid annisa-meidina 2024-02-20T14:21:53+07:00 2024-02-20T14:21:53+07:00
Linezolid
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Pengawasan Klinis Linezolid

Oleh :
dr.Novita Mawar Hadini, Sp.FK
Share To Social Media:

Pengawasan klinis penggunaan linezolid diperlukan terkait risiko efek samping sindrom serotonin dan supresi sumsum tulang. Awasi juga adanya tanda neurotoksisitas, termasuk pandangan kabur atau gangguan penglihatan lainnya.[2,7]

Perbaikan Gejala

Perlu dilakukan evaluasi terhadap gejala infeksi awal dan perubahan kondisi klinis pasien secara berkala untuk memastikan efektivitas terapi.[2]

Pemeriksaan Darah Lengkap

Pemantauan laboratorium seperti hitung darah lengkap perlu dilakukan setiap minggu untuk memantau adanya myelosupresi yang merupakan salah satu potensi efek samping linezolid. Pemantauan ini terutama dilakukan pada pasien yang mendapat linezolid selama lebih dari 2 minggu.[1,2]

Pemantauan Efek Samping

Selanjutnya, penting untuk memantau kemungkinan efek samping linezolid seperti sindrom serotonin, terutama jika pasien sedang mengonsumsi obat lain yang dapat meningkatkan risiko terjadinya sindrom tersebut. Pengamatan terhadap tanda-tanda depresi sistem saraf pusat seperti kebingungan, gelisah, atau perubahan suasana hati perlu dilakukan.

Dalam hal interaksi obat, perlu diperhatikan potensi interaksi linezolid dengan obat-obatan lain, terutama monoamine oxidase inhibitors (MAOI). Beri jeda setidaknya 2 minggu antara pemakaian linezolid dan MAOI.[1,2]

Pemeriksaan Laboratorium Lainnya

Pemeriksaan laboratorium lain tidak dilakukan secara rutin dan hanya dipertimbangkan jika ada indikasi medis saja. Ini mungkin mencakup tes fungsi hati untuk memantau kadar laktat sebagai deteksi dini asidosis laktat, maupun pemeriksaan kadar gula darah karena linezolid dapat menyebabkan hipoglikemia.[1,2,7,8]

Referensi

1. BPOM. Zyvox. 2021. https://registrasiobat.pom.go.id/files/assesment-reports/01702871912.pdf
2. Drugs.com. Linezolid. 2023. https://www.drugs.com/monograph/linezolid.html
7. Medscape. Linezolid. 2024. https://reference.medscape.com/drug/zyvox-linezolid-342574#5
8. Lin B, Hu Y, Xu P, Xu T, Chen C, He L, et al. Expert consensus statement on therapeutic drug monitoring and individualization of linezolid. Front. Public Health. 2022; 10. https://www.frontiersin.org/articles/10.3389/fpubh.2022.967311/full

Kontraindikasi dan Peringatan Li...

Artikel Terkait

  • Pengobatan Tuberkulosis Fase Intensif
    Pengobatan Tuberkulosis Fase Intensif
  • Menangani Efek Samping Terapi Tuberkulosis
    Menangani Efek Samping Terapi Tuberkulosis
  • Penanganan Tuberkulosis Anak di Indonesia
    Penanganan Tuberkulosis Anak di Indonesia
  • Vaksin TB Generasi Baru Terbukti Tidak Efektif
    Vaksin TB Generasi Baru Terbukti Tidak Efektif
  • TCM atau Tes Cepat Molekuler untuk Diagnosis Tuberkulosis
    TCM atau Tes Cepat Molekuler untuk Diagnosis Tuberkulosis

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 04 April 2025, 07:58
Kapan kita berikan terapi farmakologi pada pasien bayi dengan keluhan pilek?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dokter, izin bertanya. Bagaimana memulai terapi farmakologi pasien bayi dgn keluhan pilek, bersin? Kapan dikombinasi dengan irigasi nasal dok?
Anonymous
Dibalas 15 Maret 2025, 12:12
Panduan pengobatan Tuberkulosis (TB) bulan ke 2 apakah ada guideline baru?
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dokter, mohon maaf mau tanya adakah pedoman cara pemeberian obat tb terbaru. Yang saya tahu tahap lanjutan itu konsumsi obatnya seminggu 3 kali dibulan...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 20 Februari 2025, 07:40
Terapi Dini Common Cold dengan Obat Kumur Antiseptik - Artikel Alomedika
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
2 Balasan
ALO Dokter!Di musim hujan seperti saat ini, kasus common cold meningkat akibat tingginya kelembapan yang mendukung pertumbuhan virus dan bakteri. Salah satu...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.