Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Terbinafine
Penggunaan terbinafine pada kehamilan termasuk dalam kategori B oleh FDA. Namun, studi tentang pemakaian obat ini pada ibu hamil memang masih terbatas. Pemberian terbinafine pada ibu menyusui juga belum memiliki data yang adekuat tetapi obat ini diketahui dapat diekskresikan di ASI.
Penggunaan pada Kehamilan
Kategori B (FDA): studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.
Studi toksisitas fetus dan studi fertilitas pada hewan yang diberikan terbinafine tidak menunjukkan efek samping dan komplikasi. Akan tetapi, pada ibu hamil dengan tinea unguium, tinea pedis, maupun infeksi jamur lain, pemberian terbinafine sebisa mungkin ditunda hingga setelah persalinan.[3,6]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Terbinafine dapat diekskresikan melalui ASI setelah konsumsi peroral. Belum ada data yang adekuat mengenai efek terbinafine pada produksi ASI dan bayi, sehingga obat ini tidak direkomendasikan pada ibu menyusui. Ibu yang mengonsumsi terbinafine secara oral disarankan untuk tidak menyusui.[3,6,12]