Farmakologi Mebendazole
Farmakologi mebendazole berupa farmakodinamik menghambat sintesis mikrotubulus helmin sehingga mengalami gangguan konsumsi glukosa dan produksi ATP. Farmakokinetik termasuk absorpsi obat yang meningkat jika dikonsumsi dengan makanan berlemak, serta ekskresi melalui urin dan feses dalam bentuk metabolis awal.
Farmakodinamik
Mebendazole adalah antihelmintik sintetik dengan spektrum luas. Mekanisme kerja mebendazole adalah menghambat efek polimerisasi tubulin pada helmin, sehingga helmin akan kehilangan mikrotubul di sitoplasma helmin. Kemudian helmin dewasa dan larvanya akan mengalami gangguan konsumsi glukosa dan terjadi penurunan produksi adenosine triphosphate (ATP).[1,2]
Helmin akan berhenti bergerak dan berkembang biak, kemudian mati. Sehingga mebendazole dapat digunakan untuk terapi askariasis, enterobiasis, ankilostomiasis, dan filariasis.[1,2]
Aktivitas praklinis mebendazole yang dipercaya dapat berperan sebagai antikanker adalah depolarisasi tubulin, inhibisi angiogenesis, inhibisi jalur transduksi sinyal dari progresivitas kanker, sensitisasi kemoterapi dan radioterapi, induksi apoptosis dan sitotoksik, inhibisi kinase, serta induksi respon imun antikanker.[3,4]
Farmakokinetik
Farmakokinetik mebendazole terdiri dari absorpsi obat peroral, distribusi ke dalam darah dan mencapai berbagai organ tubuh, metabolisme utama di hepar, dan eliminasi melalui urin dan feses.
Absorpsi
Mebendazol yang diminum hanya akan diabsorpsi kurang dari 10%. Mebendazole yang diminum akan mencapai kadar puncak di dalam serum sekitar 2‒4 jam. Absorbsi akan meningkat jika mebendazole dikonsumsi dengan makanan berlemak.[2,9]
Distribusi
Mebendazole dapat didistribusikan ke dalam darah, lemak omental, panggul, paru-paru, kistik hepar, otot, melewati sawar plasenta, dan kadar tertinggi di hepar. Mebendazole didistribusikan setelah berikatan dengan protein, dan langsung diubah menjadi bentuk metabolit inaktif.[2,9]
Metabolisme
Mebendazole dimetabolisme utama di hepar. Bentuk awal akan diubah menjadi 2-amino-5-benzoyl benzimidazole dan beberapa bentuk inaktif seperti metabolit hidroksi dan hidroksi amino.[2,9]
Eliminasi dan Ekskresi
Waktu paruh yang dibutuhkan mebendazole pada dewasa tanpa gangguan liver adalah 2,5‒5,5 jam. Pada pasien dewasa dengan adanya gangguan liver, mebendazole akan bertahan dalam tubuh hingga 35 jam. Pada dewasa, mebendazole yang dikonsumsi akan diekskresikan sebanyak 2% melalui urin dan feses dalam bentuk metabolis awal.[2,9]
Resistensi
Resistensi mebendazole sebagai obat cacing dapat disebabkan perubahan protein pada tubulin, yang menurunkan ikatan mebendazol dengan tubulin.[1]