Indikasi dan Dosis Mebendazole
Indikasi dan dosis mebendazole disesuaikan dengan etiologi infeksi helmin. Mebendazole dapat diberikan pada dewasa dan anak-anak usia di atas 2 tahun. Setelah terapi mebendazole 3‒4 minggu, pasien dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan telur cacing pada feses. Jika terapi belum berhasil maka pasien diberikan dosis kedua.[1,9]
Ascaris lumbricoides dan Trichuris Trichiura
Mebendazole dapat digunakan sebagai terapi cacing gilig (Ascaris lumbricoides) maupun cacing cambuk (Trichuris trichiura) dengan dosis sebagai berikut:
- Tablet atau suspensi: 100 mg, 2 kali/hari, selama 3 hari
- Tablet kunyah: 500 mg, dosis tunggal[1,5,9]
Enterobius vermicularis
Terapi mebendazole untuk infeksi cacing kremi (Enterobius vermicularis) adalah:
- Tablet atau suspensi: 100 mg, dosis tunggal[1,5,9]
Ancylostoma duodenale dan Necator americanus
Untuk cacing tambang Ancylostoma duodenale (hookworm) dan Necator americanus, mebendazole diberikan dengan dosis:
- Tablet atau suspensi: 100 mg, 2 kali/hari, selama 3 hari[1,5,9]
Giardiasis
Giardiasis dapat diobati dengan mebendazole dosis berikut:
- Tablet: 200 mg, 3 kali/hari, selama 5 hari[1,5,9]
Filariasis
Penanganan filariasis menggunakan mebendazole adalah:
- Tablet: 100 mg dosis tunggal, berikan ulang 2 minggu berikutnya [1,5,9]
Toxocariasis
Toxocariasis atau visceral larva migrans dapat diberikan mebendazole dengan dosis:
- Tablet: 100‒200 mg, 2 kali/hari, selama 5 hari[1,5,9]
Penyesuaian Dosis
Pemberian mebendazole pada lansia, atau penderita gangguan liver dan ginjal memerlukan pemantauan ketat. Namun, tidak ada petunjuk untuk penyesuaian dosis pada populasi tersebut. Pemberian obat harus dihentikan jika timbul efek samping, seperti mual, muntah, diare, dan sakit perut.[1]