Pendahuluan Favipiravir
Favipiravir adalah obat antivirus yang digunakan dalam penatalaksanaan influenza dan COVID-19. Meski demikian, berbagai studi menemukan bahwa favipiravir tidak menghasilkan perbaikan luaran klinis pada pasien COVID-19. Favipiravir dibuat dengan memodifikasi satu analog pyrazine dalam satu derivat pyrazine carboxamide (6-fluoro-3-hydroxy-2-pyrazinecarboxamide).[1]
Favipiravir termasuk dalam obat antivirus golongan inhibitor RNA polimerase, yang pertama kali diakui manfaatnya dalam penatalaksanaan virus influenza di negara Jepang. Favipiravir juga diketahui bersifat spektrum luas terhadap virus tipe RNA lain.[1-3]
Beberapa penelitian mencoba menilai manfaat favipiravir dalam penatalaksanaan virus Ebola, virus Bunya, dan virus rabies. Selain itu, di masa pandemi COVID-19, favipiravir digunakan secara off label untuk pengobatan COVID-19, tetapi sekarang sudah tidak direkomendasikan lagi karena tidak terbukti bermanfaat dalam mencegah pasien jatuh ke kondisi berat, mengurangi risiko masuk ruang perawatan intensif, kebutuhan suplementasi oksigen, dan waktu penyembuhan dari sakit COVID-19.[1-5]
Di Indonesia, favipiravir tersedia dalam merek dagang Covivel®, Avicov®, Favigen®, Faviscan®, L-vir®, Fapivell®, Favivir®, Avifavir®, Avigan®, Covigon®, dan Favikal®.[13]
Tabel 1. Deskripsi Singkat Favipiravir
Perihal | Deskripsi |
Kelas | Antivirus[1] |
Sub-kelas | Anti-RNA virus[2,3] |
Akses | Resep[6] |
Wanita hamil | Kategori FDA: belum tersedia[7] Kategori TGA: belum tersedia[8] |
Wanita menyusui | Favipiravir dikeluarkan melalui air susu ibu[4] |
Anak-anak | Efikasi dan keamanan pemberian favipiravir pada anak masih belum diketahui[4] |
Infant | |
FDA | Clinical trial phase III (sebagai terapi influenza)[6,7] |
Penulisan pertama oleh: dr. Reni Widyastuti, Sp.FK