Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Acyclovir
Penggunaan acyclovir pada kehamilan direkomendasikan dalam penanganan herpes genital dan pengobatan varicella. Penggunaan acyclovir pada ibu menyusui dapat diekskresikan melalui air susu ibu (ASI).[17,18,21]
Kehamilan
Acyclovir dilaporkan aman untuk mengobati herpes genital pada wanita hamil pada usia gestasi berapapun. Pada ibu hamil yang memiliki riwayat lesi genital, terapi acyclovir sebaiknya dimulai pada usia kehamilan telah mencapai 36 minggu.[1,17,18]
Acyclovir juga direkomendasikan untuk mengobati varicella zoster pada pasien hamil. Acyclovir diketahui dapat mengurangi durasi dan total jumlah lesi varicella pada ibu hamil, bila digunakan dalam 24 jam sejak ruam muncul. Bagaimanapun, penggunaan acyclovir tidak dapat mencegah sindrom varicella kongenital.[21]
Penggunaan acyclovir pada kehamilan masuk dalam kategori B oleh FDA. Artinya, studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.
Studi pada tikus dan kelinci tidak menemukan adanya efek teratogenik. Belum ada data studi dengan kontrol, namun studi observasional yang ada menunjukkan tidak ada peningkatan risiko kecacatan janin.
Berdasarkan Therapeutic Goods Administration (TGA), acyclovir masuk ke dalam kategori B3. Ini berarti obat ini telah diuji pada sejumlah kecil wanita hamil dan wanita usia subur, yang mana tidak dilaporkan peningkatan frekuensi malformasi atau efek berbahaya langsung atau tidak langsung lainnya pada janin manusia. Studi pada hewan telah menunjukkan bukti peningkatan terjadinya kerusakan janin, yang signifikansinya dianggap tidak pasti pada manusia.[1,5,16]
Menyusui
Acyclovir dilaporkan dapat terekskresi pada ASI, namun efek samping yang signifikan pada bayi menyusui belum dilaporkan. Pemberian acyclovir pada ibu menyusui harus hati-hati dan hanya sesuai indikasi.[1,5]
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri