Formulasi Ribavirin
Formulasi ribavirin tersedia dalam bentuk oral tablet, dengan kandungan 200 mg, 400 mg, dan 600 mg. Selain itu, ribavirin ada dalam bentuk bubuk untuk inhalasi, dengan kandungan 6 gram. Namun, di Indonesia hanya tersedia ribavirin tablet salur 200 mg.[1,2,8]
Bentuk Sediaan
Di Indonesia, ribavirin tersedia dalam bentuk tablet salut selaput kekuatan 200 mg.[1]
Sediaan ribavirin adalah:
- Tablet: 200 mg, 400 mg, 600 mg
- Bubuk untuk inhalasi: 6 gram[2,8]
Cara Penggunaan
Tablet ribavirin dikonsumsi bersamaan dengan makanan, pada pagi dan malam hari. Namun, mengonsumsi ribavirin bersamaan dengan makanan tinggi lemak dapat memperlambat absorbsi dan meningkatkan AUC dan Cmax.[2,7,8,10]
Sementara, penggunaan bubuk untuk inhalasi adalah melarutkan 6 gram ribavirin ke dalam 75 mL air khusus injeksi. Dikocok dengan baik, kemudian dipindahkan dan diencerkan kembali dengan air hingga 300 mL, untuk mendapatkan konsentrasi 20 mg/mL.[10]
Cara Penyimpanan
Ribavirin tidak mengandung bahan pengawet. Obat ini stabil dalam wadah steril yang tertutup rapat pada suhu ruang 20‒30 ℃ selama 24 jam. Ribavirin yang telah mengalami pengenceran tidak boleh digunakan >24 jam.[7,9,10]
Kombinasi dengan Obat Lain
Pada infeksi HCV genotipe 1-6, ribavirin digunakan dalam beberapa terapi kombinasi berikut:
daclatasvir/sofosbuvir
sofosbuvir/velpatasvir
- sofosbuvir/ledipasvir
simeprevir/sofosbuvir
- ombitasvir/paritaprevir/ritonavir/dasabuvir
ritonavir/ombitasvir
- ritonavir/ombitasvir/paritaprevir
- elbasvir/grazoprevir
- sofosbuvir/velpatasvir/voxilaprevir[2,6,14]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini