Spuit dengan dosis 50 mg memiliki batang pendorong (plunger rod) berwarna ungu, sedangkan spuit dengan dosis 100 mg memiliki batang pendorong berwarna biru muda. Larutan nirsevimab dalam spuit bersifat jernih hingga opalesen, dan tidak berwarna hingga kuning pucat. Obat ini hanya digunakan pada bayi dan anak usia ≤24 bulan untuk profilaksis infeksi berat RSV.[1,5]

Cara Penggunaan

Sebelum pemberian, perlu dilakukan inspeksi pada larutan dan spuit nirsevimab. Jika larutan tampak keruh, berubah warna, atau terdapat partikel asing, maka tidak boleh digunakan. Larutan nirsevimab juga tidak boleh digunakan jika sudah melewati tanggal kadaluarsa, spuit rusak, atau segel pengaman terbuka.[1,5]

Nirsevimab hanya diberikan secara injeksi intramuskular. Lokasi injeksi yang direkomendasikan yaitu paha anterolateral. Tidak direkomendasikan injeksi pada otot gluteal karena risiko kerusakan saraf skiatika. Prosedur injeksi dilakukan sebagai berikut:

• Pegang badan spuit dengan satu tangan dan lepaskan penutup jarum secara lurus dengan tangan lainnya. Hindari menyentuh jarum atau membiarkannya bersentuhan dengan permukaan apapun.
• Injeksikan seluruh larutan nirsevimab dalam sekali injeksi.
• Setelah selesai, buang spuit ke dalam kontainer benda tajam. Jangan menutup kembali jarum atau melepaskannya dari spuit setelah penutup jarum dilepas.[1,5,8]

Cara Penyimpanan

Nirsevimab harus disimpan dalam kemasan aslinya untuk melindungi dari paparan cahaya dan panas. Nirsevimab disimpan di dalam lemari pendingin pada suhu 2-8°C.

Jika dikeluarkan dari lemari pendingin, nirsevimab dapat disimpan pada suhu ruang 20-25°C selama maksimal 8 jam. Oleh karena itu, jika sudah dikeluarkan dari lemari pendingin, nirsevimab harus digunakan dalam waktu 8 jam atau dibuang jika tidak digunakan. Larutan nirsevimab tidak boleh dibekukan ataupun dikocok.[1,5]