Pendahuluan Ruxolitinib
Ruxolitinib merupakan obat golongan inhibitor Janus Associated Kinase (JAK) 1 dan 2, yang digunakan untuk pengobatan myelofibrosis, polisitemia vera, serta graft versus host disease akut maupun kronis. Ruxolitinib bekerja dengan secara khusus mengikat dan menghambat protein tirosin kinase JAK 1 dan 2, yang dapat menyebabkan pengurangan peradangan dan penghambatan proliferasi sel.[1]
Ruxolitinib dilaporkan efektif mengurangi ukuran limpa dan beban gejala pada sebagian besar pasien myelofibrosis, serta telah dikaitkan dengan peningkatan kesintasan. Untuk polisitemia vera, ruxolitinib dilaporkan efektif mengontrol hematokrit dan mengurangi splenomegali. Meski demikian, ruxolitinib dapat menyebabkan myelosupresi yang menimbulkan trombositopenia, anemia, dan reaktivasi virus.[2]
Bukti ilmiah menunjukkan bahwa ruxolitinib memiliki efek antiinflamasi dan imunosupresan yang kuat. Target seluler ruxolitinib mencakup berbagai komponen sistem imun bawaan dan adaptif, termasuk sel natural killer, sel dendritik, T helper, dan T regulatory. Ruxolitinib juga telah dilaporkan memiliki efek imunomodulator yang dilaporkan bermanfaat pada graft versus host disease yang resisten terhadap kortikosteroid.[3]
Di Indonesia, ruxolitinib tersedia dalam nama dagang Jakavi®.[4]
Tabel 1. Deskripsi Singkat Ruxolitinib
Perihal | Deskripsi |
Kelas | Agen Antineoplastik[1] |
Subkelas | Inhibitor protein kinase[1] |
Akses | Resep[5] |
Wanita hamil | Kategori FDA: C[6] Kategori TGA: C[7] |
Wanita menyusui | Belum diketahui apakah dikeluarkan ke ASI[8] |
Anak-anak | Efikasi dan keamanan pada anak usia kurang dari 12 tahun belum diketahui[8] |
Infant | |
FDA | Approved[8] |