Efek Samping dan Interaksi Obat Basiliximab
Efek samping basiliximab yang umum ditemukan adalah mual, nyeri perut, diare, atau konstipasi. Selain itu, ada juga beberapa efek samping lokal lain. Interaksi obat dapat terjadi pada penggunaan basiliximab bersama imunosupresan lain atau vaksin.
Efek Samping
Efek samping basiliximab yang umum dilaporkan adalah mual, muntah, sakit perut, diare, konstipasi, kemerahan pada lokasi injeksi, gejala mirip flu, akne, insomnia, nyeri kepala, serta pembengkakan pada tangan atau kaki. Daftar efek samping basiliximab secara lebih lengkap dapat dilihat di tabel di bawah.[2,7]
Tabel 2. Efek Samping Basiliximab Berdasarkan Sistem Organ
Sistem Organ | Insidensi | Efek Samping |
Gastrointestinal
| ≥10% | Konstipasi, mual, nyeri perut, muntah, diare, dispepsia |
3–10%
| Pembesaran abdomen, esofagitis, flatulensi, gastroenteritis, perdarahan gastrointestinal, hiperplasia gusi, melena, stomatitis ulseratif | |
Tubuh secara umum
| ≥10% | Demam, edema perifer, infeksi virus |
3–10% | Asthenia, edema pada wajah, edema anasarka, sepsis | |
Metabolik dan nutrisi
| ≥10% | Hiperkalemia, hipokalemia, hiperglikemia, hiperkolesterolemia, hipofosfatemia, hiperurisemia |
3–10% | Acidosis, dehidrasi, diabetes mellitus, overload cairan, hiperkalsemia, hipertrigliseridemia, hipokalsemia, hipoglikemia, hipomagnesemia, peningkatan berat badan | |
Saluran kemih | ≥10% | Infeksi saluran kemih |
3–10% | Albuminuria, disuria, hematuria, oliguria, gangguan fungsi ginjal, nekrosis tubulus renal, retensi urine | |
Respirasi
| ≥10% | Dispnea, infeksi saluran napas atas |
3–10%
| Bronkitis, bronkospasme, suara napas abnormal, batuk, faringitis, pneumonia, edema paru, rhinitis, sinusitis | |
Dermatologi | ≥10% | Komplikasi luka operasi, akne |
3–10%
| Kista, herpes simplek, herpes zoster, hipertrikosis, pruritus, ruam | |
Kardiovaskular
| ≥10% | Hipertensi |
3–10%
| Suara jantung abnormal, angina pektoris, gagal jantung, nyeri dada, hipotensi, aritmia, atrial fibrilasi, takikardi | |
Neurologi | ≥10% | Nyeri kepala, tremor |
3–10%
| Dizziness, neuropati, parestesia, hipestesia | |
Psikiatri | ≥10% | Insomnia |
3–10% | Agitasi, anxietas, depresi | |
Hematologi | ≥10% | Anemia |
3–10%
| Hematom, perdarahan, purpura, trombositopenia, trombosis, polisitemia, leukopenia | |
Endokrin | 3–10% | Peningkatan glukokortikoid |
Muskuloskeletal | 3–10% | Arthralgia, artropati, nyeri punggung, fraktur, kram, hernia, myalgia |
Reproduksi | 3–10% | Impotensi, edema genital |
Mata | 3–10% | Katarak, konjungtivitis |
Sumber: Krisandryka, 2020.[2,7]
Interaksi Obat
Terdapat beberapa obat yang bisa berinteraksi dengan basiliximab, terutama kelompok vaksin. Oleh karena itu, diperlukan pemantauan khusus atau penyesuaian dosis untuk meminimalkan interaksi. Interaksi obat secara detail dapat dilihat di tabel di bawah.[1]
Tabel 3. Obat-obatan yang Berinteraksi dengan Basiliximab
Agen | Efek | Tindak Lanjut |
Obat antidiabetes | Dapat mengurangi efek terapeutik obat antidiabetes | Monitor terapi |
Baricitinib | Dapat meningkatkan efek imunosupresif baricitinib | Pertimbangkan modifikasi terapi |
Vaksin BCG | Dapat mengurangi efek vaksin BCG | Hindari kombinasi |
Cladribine | Dapat meningkatkan efek imunosupresif kedua obat | Hindari kombinasi |
Denosumab | Dapat meningkatkan efek samping/toksik kedua obat, terutama risiko infeksi | Monitor terapi |
Echinacea | Dapat mengurangi efek terapeutik imunosupresan | Pertimbangkan modifikasi terapi |
Inebilizumab | Dapat meningkatkan efek imunosupresif kedua obat | Monitor terapi |
Leflunomide | Dapat meningkatkan efek samping/toksik leflunomide, terutama pansitopenia, agranulositosis, dan/atau trombositopenia | Pertimbangkan modifikasi terapi |
Natalizumab | Dapat meningkatkan efek samping/toksik natalizumab | Hindari kombinasi |
Vaksin smallpox dan monkeypox (vaksin hidup) | Dapat mengurangi efek vaksin | Monitor terapi |
Tacrolimus (topical) | Dapat meningkatkan efek samping/toksik imunosupresan | Hindari kombinasi |
Vaksin (inaktif) | Dapat mengurangi efek terapeutik vaksin | Pertimbangkan modifikasi terapi |
Vaksin (hidup) | Dapat meningkatkan efek samping/toksik vaksin dan mengurangi efek terapeutik | Hindari kombinasi |
Sumber: Krisandryka, 2020.[1]