Efek Samping dan Interaksi Obat Docetaxel
Efek samping yang paling umum terjadi pada penggunaan docetaxel adalah retensi cairan yang menyebabkan edema perifer. Interaksi dengan inhibitor poten CYP3A4 akan menyebabkan biotransformasi docetaxel terganggu, sehingga penggunaan bersamaan tidak direkomendasikan.[17]
Efek Samping
Salah satu efek samping dari penggunaan docetaxel sebagai obat kemoterapi adalah retensi cairan yang umum terjadi pada obat–obatan kelas taxoid. Retensi cairan umumnya terjadi saat siklus ke–3 atau ke–5. Retensi cairan umumnya ditemukan edema perifer pada ekstremitas bawah yaitu pergelangan kaki.
Karena hal ini, premedikasi menggunakan kortikosteroid untuk meminimalkan risiko terjadinya retensi cairan diberikan. Selain itu, pemberian micronized diosmin–hesperidin dan coumarin derived benzopiron juga dapat mencegah terjadinya retensi cairan pada pasien yang sedang menjalani pengobatan docetaxel.[1]
Efek samping terburuk dari penggunaan docetaxel adalah kematian, terutama apabila docetaxel digunakan dengan dosis tinggi atau pada pasien yang memiliki penyakit hati.
Pemberian docetaxel dengan dosis 100 mg/m2 setiap 3 minggu yang dikombinasikan dengan pemberian bevacizumab dengan dosis 15 mg/kgBB setiap 3 minggu dilaporkan telah meningkatkan median progression free survival (PFS) pada pasien kanker payudara metastasis dengan human epidermal growth factor receptor 2 (HER2) negatif.
Pemberian docetaxel yang dikombinasikan dengan pemberian cisplatin dilaporkan efektif (PFS 10,4 bulan) sebagai terapi lini pertama untuk metastatic triple–negative breast cancer (mTNBC).[7]
Efek samping lainnya termasuk reaksi dari pemasangan infus, demam neutropenia, kelelahan, pneumonitis, toksisitas kutan dan kuku, air mata keluar secara berlebihan, stenosis duktus lakrimalis, dan komplikasi organ gastrointestinal.[8]
Efek Samping Docetaxel berdasarkan Sistem Organ
Efek samping docetaxel per sistem organ adalah sebagai berikut:
- Sistem muskuloskeletal, seperti nyeri otot
- Sistem kardiorespirasi, seperti aritmia, hipotensi, dan sesak napas
- Sistem digestif, seperti konstipasi, diare, anoreksia, mual, dan muntah
- Sistem genitourinaria, seperti retensi cairan dan amenorea
- Sistem saraf, seperti berkurangnya kemampuan indera perasa atau pengecap, serta rasa kebas atau mati rasa
- Sistem integumentum, seperti kerontokan rambut, kelainan kuku, alopecia, limfedema, stomatitis, dan infeksi pada mukosa
- Sistem hematologi, seperti leukopenia, neutropenia, anemia, trombositopenia, alergi atau reaksi hipersensitivitas[11,17]
Interaksi Obat
Metabolisme docetaxel dapat dipengaruhi oleh penggunaan bersamaan dengan inhibitor sitokrom P450–3A. Laju ekskresi carboplatin meningkat pada pemberian bersamaan dengan docetaxel.
Penggunaan Bersama dengan Carboplatin atau Paclitaxel
Penggunaan carboplatin atau paclitaxel bersama dengan docetaxel dapat meningkatkan risiko neuropati dengan manifestasi berupa kelemahan, rasa baal, nyeri, atau terasa seperti terbakar pada anggota tubuh.[11,17]
Penggunaan Bersama dengan Ciprofloxacin
Ciprofloxacin dapat meningkatkan konsentrasi docetaxel sehingga meningkatkan risiko efek samping docetaxel.[11,17]
Penggunaan Bersama dengan Rosuvastatin
Penggunaan docetaxel bersamaan dengan rosuvastatin akan meningkatkan risiko neuropati.[11,17]
Tabel 2. Interaksi Obat Docetaxel
Interaksi Obat | Nama Obat |
Meningkatan risiko kerusakan saraf (kelemahan, rasa baal, nyeri, terasa seperti terbakar pada anggota tubuh) | Karboplatin, rosuvastatin, paclitaxel |
Meningkatkan risiko konsentrasi docetaxel sehingga meningkatkan risiko efek samping | Ciprofloxacin |
Anemia, perdarahan, infeksi yang disebabkan oleh leukopenia | Ciprofloxacin |
Meningkatkan risiko infeksi serius yang terjadi pada kulit, abdomen, kantong kemih, dan telinga | Denosumab |
Sumber: Center for Drug Evaluation and Research. 2010[11]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli