Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Farmakologi Eperisone general_alomedika 2023-08-09T08:24:25+07:00 2023-08-09T08:24:25+07:00
Eperisone
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Farmakologi Eperisone

Oleh :
dr. Monik Alamanda
Share To Social Media:

Farmakologi eperisone adalah melemaskan otot skeletal dengan cara inhibisi rigiditas otot dan supresi refleks spinal. Eperisone tablet diserap baik pada saluran pencernaan, dimetabolisme first-pass pada hepar, dan bekerja pada sistem saraf pusat.[5,6]

Farmakodinamik

Eperisone bekerja pada sistem saraf pusat untuk melemaskan otot skeletal dengan menginhibisi rigiditas otot dan supresi refleks spinal. Eperisone menurunkan aktivitas eferen alfa dan gama, serta menginhibisi aktivitas medulla spinalis. Eperisone diketahui dapat menekan kontraksi spontan pada spindel otot, serta respon dinamis terhadap pemanjangan otot.[5,6]

Obat ini menekan aktivitas serabut saraf aferen dari spindel otot 20 menit setelah konsumsi. Oleh karena itu, eperisone seringkali diresepkan untuk pasien dengan keluhan nyeri pinggang, nyeri leher, atau nyeri bahu.[5,6]

Selain melemaskan otot, eperisone memiliki aktivitas analgesik pada tingkat medula spinalis dengan menekan refleks nyeri.  Eperisone menginhibisi pelepasan substansi P yang berperan pada jalur nyeri. Namun, refleks tersebut diketahui dapat kembali setelah konsumsi obat dihentikan.[5,6]

Eperisone juga diketahui dapat menyebabkan dilatasi pembuluh darah otot polos, melalui aktivitas antagonis Ca2+. Oleh karena itu, eperisone dapat meningkatkan volume aliran darah pada kulit, otot, arteri karotis, dan arteri vertebra.[5]

Farmakokinetik

Eperisone dikonsumsi secara peroral dan diabsorpsi pada saluran pencernaan, dan kemudian dimetabolisme di hepar. Jalur ekskresi eperisone belum diketahui, tetapi waktu paruh obat ini sangat singkat.[5]

Absorbsi

Eperisone diserap di saluran pencernaan dan mencapai puncak konsentrasi plasma 1,6‒1,9 jam setelah konsumsi.[5]

Distribusi

Setelah diserap di saluran pencernaan, eperisone melalui first-pass di hepar sebelum akhirnya terdistribusi dalam darah. Dikarenakan adanya proses first-pass tersebut, eperisone diketahui memiliki bioavailabilitas yang rendah. Setelah terdistribusi dalam darah, eperisone juga dapat terdistribusi dan ditemukan pada ASI.[5,8]

Metabolisme

Eperisone dimetabolisme di hepar. Eperisone mengalami metabolisme presistemik berupa efek first-pass melalui hepar setelah terabsorpsi di saluran pencernaan, sebelum akhirnya terdistribusi dalam darah. Eperisone diperkirakan dimetabolisme oleh enzim cytochrome P-450.[8]

Eliminasi

Waktu paruh eperisone adalah 1,6‒1,8 jam.[5]

 

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

5. MIMS. Eperisone. Generic Medicine Info. 2023. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/eperisone?mtype=generic
6. Bresolin N, Zucca C, et al. Efficacy and tolerability of eperisone in patients with spastic palsy: a cross-over, placebo-controlled dose-ranging trial. Eur Rev Med Pharmacol Sci. 2009 Sep-Oct;13(5):365-70. PMID: 19961042.
8. Yoo HH, Kim NS, et al. Characterization of human cytochrome P450 enzymes involved in the biotransformation of eperisone. Xenobiotica. 2009 Jan;39(1):1–10.

Pendahuluan Eperisone
Formulasi Eperisone

Artikel Terkait

  • Kontroversi Kombinasi Muscle Relaxant dan Antiinflamasi Non Steroid untuk Nyeri Punggung Bawah Akut
    Kontroversi Kombinasi Muscle Relaxant dan Antiinflamasi Non Steroid untuk Nyeri Punggung Bawah Akut
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 17 jam yang lalu
Bagaimana peran dokter umum di era ai
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Di tengah gencaran ai di era sekarang masyarakat menjadi lebih mudah untuk melakukan self diagnosis dan pengobatan sendiri. Bagaimana peran dokter umum di...
dr.Meidina
Dibalas 18 jam yang lalu
Gambaran USG Ovarium - ALOPALOOZA OBGYN
Oleh: dr.Meidina
2 Balasan
ALO Dokter, Pasien saya perempuan usia 45 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri perut dan perdarahan abnormal selama 3 minggu terakhir. Pada saat saya...
Anonymous
Dibalas 18 jam yang lalu
Candidosis Vulvovaginalis dari PERDOSKI
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Maaf saya izin buka diskusi saja, Saya Melihat dari PERDOSKI terbaru bahwa candidosis Vulvovaginalis masuk dalam kategori Infeksi menular seksual dan terapi...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.