Pendahuluan Eperisone
Eperisone merupakan antispasmodik relaksan otot skeletal dan otot polos vaskular yang bekerja pada tingkat sistem saraf pusat. Eperisone dapat mengurangi miotonik otot, meningkatkan sirkulasi darah, dan menekan refleks nyeri. Eperisone tidak beredar di Amerika Serikat, tetapi disetujui di Indonesia, Filipina, Thailand, dan India.[1-4]
Eperisone digunakan untuk mengurangi spasme otot, seperti pada keluhan nyeri pinggang, nyeri leher, atau nyeri bahu. Eperisone juga digunakan untuk memperbaiki gejala miotonik pada penyakit-penyakit ensefalomiopati.[5]
Dikarenakan potensinya merelaksasi otot polos vaskular, dapat terjadi hot flashes pada wajah akibat vasodilatasi perifer. Selain itu, eperisone juga pernah dilaporkan menyebabkan rasa kantuk dan lemas, sehingga pasien sebaiknya disarankan untuk menghindari menyetir atau mengoperasikan mesin saat mengonsumsi obat. Meskipun demikian, tampaknya efek samping ini lebih ringan daripada obat relaksan otot lain, seperti baclofen, diazepam, maupun dantrolene.[5,6]
Tabel 1. Deskripsi Singkat Eperisone
Perihal | Deskripsi |
Kelas | Relaksan otot perifer[7] |
Subkelas | Relaksan otot centrally-acting lain[7,12] |
Akses | Resep[7] |
Wanita hamil | FDA kategori D[5] TGA tidak terkategori |
Wanita menyusui | Diekskresikan pada ASI[5] |
Anak-anak | Tidak direkomendasikan[5] |
Infant | Tidak direkomendasikan[5] |
FDA | Not approved (Amerika Serikat) Approved (Filipina, Indonesia, dan beberapa negara lain)[1-4] |
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini