Pendahuluan Propranolol
Propranolol adalah obat golongan antagonis reseptor beta adrenergik non-selektif yang digunakan dalam terapi angina, hipertensi, infark miokard, dan aritmia. Saat ini propranolol juga diketahui memiliki efek terapi pada berbagai kondisi non-kardiovaskular seperti migraine, tremor esensial, kecemasan, hipertensi porta, hipertiroid, feokromositoma, dan hemangioma infantil.[1,2]
Propranolol bekerja dengan menghalangi kerja katekolamin pada reseptor adrenergik beta-1 dan beta-2. Propranolol mengalami absorpsi penuh pada pemberian melalui rute oral. Propranolol bersifat sangat lipofilik dengan sebagian besar bentuk aktifnya terikat pada protein plasma. Metabolisme utama oleh enzim sitokrom P450 di hepar dan diekskresikan terutama melalui urin.[3-5]
Propranolol dapat menyebabkan hipoglikemia, sehingga penggunaannya tidak disarankan pada pasien yang tidak mampu makan atau sedang mengalami muntah. Penggunaan propranolol juga perlu dihindari pada pasien asthma atau yang sedang mengalami infeksi saluran napas bawah karena dapat menyebabkan bronkospasme.
Interaksi obat propranolol yang perlu diwaspadai adalah risiko hipoglikemia pada penggunaan bersama obat antihiperglikemia atau insulin. Selain itu, penginduksi CYP1A2 seperti phenytoin dan phenobarbital, atau penginduksi CYP2C19 seperti rifampicin, dapat menurunkan konsentrasi plasma propranolol ketika diberikan bersama.[4,5]
Tabel 1. Deskripsi Singkat Propranolol
Perihal | Deskripsi |
Kelas | Obat kardiovaskuler[4,9] |
Subkelas | Antihipertensi, Antiaritmia, Antiangina[4,6,9] |
Akses | Resep[10] |
Wanita hamil | Kategori FDA: C[10] Kategori TGA: C[11] |
Wanita menyusui | Dikeluarkan melalui ASI[4] |
Anak-anak | Dapat digunakan pada pasien dengan hemangioma infantil, tetapi efikasi pada pasien berusia di atas 1 tahun belum diketahui[7,8] |
Infant | |
FDA | Approved[10] |
Penulisan pertama oleh: dr. Tanessa Audrey Wihardji