Kontraindikasi dan Peringatan Propranolol
Kontraindikasi dan peringatan penggunaan obat propranolol ditujukan terutama pada pasien dengan riwayat hipersensitivitas terhadap propranolol, pasien dengan asthma, serta risiko hipoglikemia pada bayi.[4,7,13]
Kontraindikasi
Kontraindikasi propranolol adalah:
● Sinus bradikardia
● Blok jantung di atas derajat pertama
● Gagal jantung kongestif, kecuali gagal jantung sekunder akibat takiaritmia yang dapat diobati dengan propranolol
● Hipertensi maligna
● Asthma bronkial[13]
Peringatan
Penggunaan propranolol perlu perhatian khusus pada pasien dengan penyakit bronkospastik, insufisiensi serebrovaskular, gagal jantung kongestif, dan diabetes mellitus.[3,4]
Gagal Jantung
Propranolol meningkatkan kemungkinan presipitasi gagal jantung. Hindari penggunaan pada pasien dengan gagal jantung, tetapi jika perlu dapat dipertimbangkan pada pasien dengan gagal jantung yang terkompensasi dengan baik, misalnya yang terkontrol dengan glikosida jantung atau diuretik.[13]
Penghentian Terapi Secara Tiba-tiba
Penghentian propranolol secara tiba-tiba dapat memperburuk gejala angina atau memicu infark miokard pada pasien dengan penyakit arteri koroner. Penghentian harus dilakukan secara bertahap selama sekitar 2 minggu dan pantau pasien dengan hati-hati.[13]
Penyakit Bronkospastik
Propranolol dapat meningkatkan resistensi jalan napas dan bronkospasme, terutama pada pasien dengan riwayat asthma. Gunakan dengan hati-hati pada pasien dengan riwayat bronkospasme non-alergi seperti bronkitis kronis dan emfisema. Propranolol kontraindikasi pada pasien dengan asthma bronkial.[13]
Pembedahan Mayor
Propranolol meningkatkan risiko yang terkait dengan anestesi umum. Ini termasuk hipotensi berat dan kesulitan memulai kembali atau mempertahankan detak jantung.[13]
Diabetes dan Hipoglikemia
Propranolol dapat menimbulkan hipoglikemia, terutama pada mereka yang menjalani dialisis, mengonsumsi antidiabetik, puasa berkepanjangan, atau memiliki rejimen olahraga berat.[13]
Bradikardia
Propranolol dapat menyebabkan bradikardia berat dan disertai dengan hipotensi, sinkop, syok, atau angina. Bradikardia berat yang membutuhkan alat pacu jantung telah dilaporkan pada pasien dengan sindrom Wolff-Parkinson-White.[13]
Penulisan pertama oleh: dr. Tanessa Audrey Wihardji