Pengawasan Klinis Perindopril
Pengawasan klinis pada pasien yang menggunakan perindopril adalah pemantauan tekanan darah. Titrasi dosis perindopril dapat dilakukan sesuai dengan respon tekanan darah dan tolerabilitas pasien.
Pemeriksaan laboratorium blood urea nitrogen, kreatinin serum, dan kalium juga perlu dilakukan secara berkala, terutama pada pasien dengan gangguan ginjal dan pasien yang menggunakan diuretik.
Pemeriksaan laboratorium darah diperlukan jika dicurigai terjadi efek samping hematologi. Awasi adanya neutropenia, agranulositosis, trombositopenia, dan anemia.
Pada pasien usia lanjut, penggunaan perindopril sebaiknya dimulai dari dosis 2 mg. Respon terapi dan efek samping perlu diawasi secara ketat pada tahap-tahap awal terapi.
Pemantauan kadar lithium serum perlu dilakukan pada pasien yang mendapatkan pengobatan lithium bersama dengan perindopril.[1-5]