Efek Samping dan Interaksi Obat Dobutamin
Dobutamin memiliki efek samping yang berhubungan dengan aktivitas simpatis, karena kerjanya pada reseptor beta 1, beta 2 dan alfa. Dobutamin tidak dianjurkan digunakan bersama obat lainnya karena banyak memiliki interaksi obat.
Efek Samping
Aritmia adalah efek samping yang paling sering ditemukan pada penggunaan dobutamin. Walaupun demikian, kejadian aritmia mayor, seperti takikardia ventrikular dan supraventrikular takikardia menetap, lebih jarang ditemui.
Kejadian aritmia minor yang pernah dilaporkan pada penggunaan dobutamin adalah supraventricular premature beats, bigemini, dan non sustained ventricular tachycardia. Efek samping lain yang juga sering dilaporkan adalah hipotensi, sakit kepala, mual, dan nyeri otot.[6,15]
Interaksi Obat
Pemberian dobutamin tidak dianjurkan dicampur dengan obat lainnya, karena potensi interaksi cukup tinggi.
Meningkatkan Risiko Efek Samping
Penggunaan dobutamin akan meningkatkan risiko hipotensi dan takikardi jika digunakan bersamaan dengan penghambat alfa seperti phenoxybenzamine. Risiko hipertensi dan aritmia juga meningkat jika digunakan bersama antidepresan trisiklik, seperti amitriptilin.
Dobutamine meningkatkan risiko hipertensi berat jika digunakan bersama penghambat beta. Dobutamine juga dapat menyebabkan aritmia ventrikel jika digunakan bersama dengan obat anestesi inhalasi seperti siklopropan, halotan, dan obat anestesi halogen lainnya. Selain itu, akan meningkatkan risiko aritmia jika digunakan bersama dengan quinidine dan glikosida kardiak seperti digoxin.[7,9]
Mengurangi Efek Terapi
Efek kardiotonik dobutamine akan berkurang jika digunakan bersama ergotamine.[7,9]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli