Pengawasan Klinis Bacitracin
Tidak ada pengawasan klinis khusus diperlukan pada penggunaan bacitracin topikal. Sediaan ini umumnya aman dan jarang menimbulkan efek samping berat. Pada beberapa kasus, bacitracin topikal dapat menyebabkan reaksi lokal seperti ruam atau kemerahan pada tempat yang dioleskan obat.
Pengawasan klinis lebih lanjut diperlukan untuk penggunaan bacitracin sistemik. Meski begitu, sediaan injeksi sistemik tidak ada di Indonesia dan telah ditarik dari peredaran oleh FDA Amerika Serikat.[1,15]
Pengawasan Fungsi Ginjal
Bacitracin bersifat nefrotoksik dan dapat menyebabkan gagal ginjal akibat nekrosis tubular dan glomerulus. Meski demikian, efek ini lebih cenderung dialami pada penggunaan bacitracin injeksi. Efek pada ginjal akibat penggunaan bacitracin topikal belum pernah dilaporkan. Hentikan terapi jika toksisitas ginjal terjadi atau dicurigai.[1,2,15]
Reaksi Lokal pada Penggunaan Topikal
Bacitracin topikal jarang menyebabkan efek samping bermakna. Meski demikian, reaksi alergi seperti ruam pada area yang diterapi telah dilaporkan. Lakukan pemantauan reaksi alergi yang terjadi setelah menggunakan bacitracin. Selain itu, tanda-tanda infeksi sekunder juga perlu diperhatikan, terutama pada pasien yang menggunakan bacitracin topikal lebih dari 7 hari.[1]
Penulisan pertama oleh: dr. Shofa Nisrina Luthfiyani