Penggunaan Pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Bacitracin
Penggunaan bacitracin pada kehamilan masuk dalam FDA Kategori C. Belum diketahui apakah bacitracin dikeluarkan ke ASI.[14,15]
Penggunaan pada Kehamilan
FDA memasukkan bacitracin dalam Kategori C. Studi pada hewan percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin. Namun, belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko pada janin.[15]
Sampai saat ini, bacitracin topikal untuk kulit maupun mata belum menunjukkan adanya efek teratogenisitas. Selain itu, keduanya juga diketahui diserap secara buruk oleh sistemik, sehingga penggunaannya selama masa kehamilan dianggap memiliki risiko yang minimal bagi ibu dan janin. Di sisi lain, penggunaan bacitracin injeksi tidak disarankan pada ibu hamil.[1,9,11,14,15]
Bacitracin digunakan secara topikal untuk mengatasi infeksi kulit superfisial, seperti impetigo. Sementara itu, bacitracin injeksi hanya digunakan pada kasus bayi yang mengalami pneumonia atau empiema pleura akibat Staphylococcus.[14,15]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Belum diketahui apakan penggunaan bacitracin mempengaruhi menyusui ataupun bayi yang disusui. Secara umum, bacitracin topikal dianggap aman karena memiliki penyerapan sistemik yang buruk sehingga diduga memiliki risiko rendah untuk bayi. Jika sediaan topikal digunakan pada payudara, pastikan sediaan adalah krim atau gel yang larut dalam air karena sediaan salep memaparkan bayi pada parafin mineral tingkat tinggi melalui penjilatan.[1,12,14,15]
Penulisan pertama oleh: dr. Shofa Nisrina Luthfiyani