Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Farmakologi Hydrocortisone Topikal general_alomedika 2019-01-28T13:06:39+07:00 2019-01-28T13:06:39+07:00
Hydrocortisone Topikal
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Farmakologi Hydrocortisone Topikal

Oleh :
dr. Pika Novriani Lubis
Share To Social Media:

Farmakologi hydrocortisone topikal adalah sebagai glukokortikoid potensi ringan-sedang yang memberi efek antiinflamasi, imunosupresan, antipruritik, dan vasokonstriksi. [8]

Farmakodinamik

Mekanisme kerja hydrocortisone dibedakan antara efek metabolik, antiinflamasi, imunosupresan, serta vasokonstriktor, dengan efek lainnya sebagai mineralokortikoid.

Efek Metabolik

Hydrocortisone akan mempengaruhi metabolisme karbohidrat, protein dan lemak. Dalam metabolisme karbohidrat, glukokortikoid akan meningkatkan kadar gula darah dengan merangsang glukoneogenesis, merangsang pelepasan insulin namun menghambat pengambilan glukosa oleh sel otot dan jaringan serta merangsang sintesis glikogen. Efeknya pada metabolisme asam amino adalah dengan pelepasan asam amino pada katabolisme otot. Pada metabolisme lemak, glukokortikoid akan merangsang lipase sensitif hormon dan menyebabkan lipolisis karena pengaruh glukagon.

Antiinflamasi dan Efek Imunosupresan

Glukokortikoid akan mengurangi inflamasi dengan cara menekan konsentrasi, distribusi dan fungsi leukosit perifer, serta menekan sitokin dan kemokin yang merupakan mediator inflamasi. Glukokortikoid juga menekan inflamasi dengan cara menghambat perlekatan sel darah putih ke sel endotel, menghambat fagositos dengan cara inhibisi fungsi makrofag dan antigen-presenting-cell lainnya, serta menghambat fosfolipase A2 sehingga mengurangi sintesis asam arakidonat yang merupakan prekursor prostaglandin dan leukotrien sebagai mediator inflamasi.

Efek imunosupresi terjadi karena penekanan sistem limfatik, menghambat pelepasan imunoglobulin dan konsentrasi komplemen, serta mempengaruhi ikatan antigen-antibodi sistem imun.

Vasokonstriktor

Bila diberikan secara topikal, glukokortikoid menyebabkan vasokonstriksi. Cara kerjanya adalah dengan menekan degranulasi sel mast dan menurunkan permeabilitas kapiler dengan menekan jumlah histamin yang dilepaskan oleh basofil dan sel mast.

Mineralokortikoid

Efek mineralokortikoid akan menyebabkan retensi cairan dan natrium serta deplesi kalium. Deplesi kalsium juga akan terjadi karena glukokortikoid menghambat absorpsi kalsium usus dan meningkatkan ekskresi kalsium ginjal. [13-16]

Farmakokinetik

Farmakokinetik hydrocortisone adalah sebagai steroid potensi rendah hingga sedang. Penyerapan perkutan umumnya minimal, kecuali pada lokasi tertentu seperti palpebra dan skrotum. [8]

Absorpsi

Absorpsi hydrocortisone topikal bervariasi tergantung pada letaknya. Absorpsi terendah adalah pada area plantar pedis, pergelangan kaki, dan plantar manus. Absorpsi yang tinggi dilaporkan pada sudut rahang, skrotum, dan palpebra. Perbedaan ini diduga tergantung pada ketebalan stratum korneum dan komposisi lipid. [8]

Distribusi

Setelah masuk ke plasma, 90% hydrocortisone akan berikatan dengan corticosteroid-binding protein (CBG), 5-10% tidak berikatan, dan sisanya berikatan dengan albumin. Sensitivitas jaringan dengan glukokortikoid tergantung pada siklus sirkadian, dilaporkan bahwa sensitivitasnya lebih rendah pada pagi hari dan lebih tinggi pada petang dan malam hari. Hydrocortisone dilaporkan melewati sawar plasenta .[1]

Metabolisme

Metabolisme hydrocortisone terjadi di hepar dimana obat dimetabolisme menjadi bentuk terdegradasi dan terhidrogenasi. [1]

Eliminasi

Hydrocortisone akan dieliminasi sebagian besar melalui urin dalam bentuk terkonjugasi dan glukoronida, hanya sebagian kecil diekskresikan dalam bentuk tidak berubah. Obat juga diekskresikan ke feses dalam jumlah sedikit. [13,14]

Referensi

1. MIMS. Hydrocortisone. 2019. http://www.mims.com/indonesia/drug/info/hydrocortisone/?type=brief&mtype=generic
8. Hengge UR, Ruzicka T, Schwartz RA, Cork MJ. Adverse effects of topical glucocorticosteroids. Journal of the American Academy of Dermatology, 2006. 54(1): 1–15. doi:10.1016/j.jaad.2005.01.010
13. Brunton, L. L, et al. Goodman & Gilman’s The Pharmacological Basic of Therapeutics 12th Edition. 2011:1047,1216,19-1224,1228-1230,1233
14. Katzung, B. G. Lange Basic and Clinical Pharmacology 14th edition. 2018:699,704-710,713,1080,1109
15. Tripathi, KD. Essentials of Medical Pharmacology Seventh Edition. 2013: 23,58,233,285,287,290,295,684,723,727
16. Ritter, J. M Et Al. A Textbook Of Clinical Pharmacology And Therapeutics Fifth Edition. 2008:20,26,223,2255,302,405-406, 427

Pendahuluan Hydrocortisone Topikal
Formulasi Hydrocortisone Topikal

Artikel Terkait

  • Efikasi Antihistamin Oral sebagai Terapi Adjuvan Dermatitis Atopik
    Efikasi Antihistamin Oral sebagai Terapi Adjuvan Dermatitis Atopik
  • Peranan Pelembab pada Tata Laksana Dermatitis Atopik
    Peranan Pelembab pada Tata Laksana Dermatitis Atopik
  • Membandingkan Potensi Kortikosteroid Topikal dan Penggunaannya di Bidang Dermatologi
    Membandingkan Potensi Kortikosteroid Topikal dan Penggunaannya di Bidang Dermatologi
  • Perlukah Berhenti Meresepkan Antihistamin Generasi Pertama pada Kasus Alergi?
    Perlukah Berhenti Meresepkan Antihistamin Generasi Pertama pada Kasus Alergi?
  • 5 Lesi Kulit pada Neonatus
    5 Lesi Kulit pada Neonatus

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Ardian Hendra Rezi Pamungkas
Dibalas 10 Februari 2025, 16:47
Ruam pada bayi usia 3 bulan pada badan, leher, dan telinga, tidak demam
Oleh: dr.Ardian Hendra Rezi Pamungkas
3 Balasan
Izin konsultasi dokter. Bayi usia 3 bulan dengan berat badan 5.7 kg, ASI eksklusif, sebelumnya keluhan muncul ruam kemerahan pada badan, leher, dan telinga,...
Anonymous
Dibalas 03 Desember 2024, 18:11
Kulit kemerahan di tengkuk dan punggung pada pasien usia 4 bulan
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, izin bertanya dan diskusi Saya punya pasien usia 4 bulan 18 hari dengan keluhan tampak kemerahan dipunggung dan tengkuk , awalnya hanya benjolan...
Anonymous
Dibalas 07 Mei 2024, 10:26
Bentol yang semakin melebar di kepala bayi
Oleh: Anonymous
5 Balasan
izin bertanya dok, kira2 ini karena apa ya..muncul bentol di kepala bayi awalnya hanya 4 titik, lama2 semakin melebar dan ada sisik kuning ditengahnya, sudah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.