Pengawasan Klinis Fluorometholone Tetes Mata
Pengawasan klinis fluorometholone tetes mata dilakukan berkaitan dengan efek samping dan respon terapi. Lakukan pengawasan terhadap adanya ruam seluruh tubuh, sesak nafas, dan penurunan kesadaran. Selain itu, penggunaan pada populasi khusus, seperti ibu hamil, ibu menyusui, dan anak < 2 tahun perlu mempertimbangkan rasio manfaat dan risiko.
Secara umum, fluorometholone tetes mata dapat ditoleransi dengan baik. Potensi efek samping yang memerlukan pemantauan adalah uveitis anterior akut dan perforasi bola mata. Selain itu, keratitis, konjungtivitis, ulkus kornea, midriasis, hiperemia konjungtiva, gangguan akomodasi, dan ptosis juga pernah dilaporkan setelah penggunaan kortikosteroid topikal.
Pada pasien yang tidak mengalami perbaikan gejala peradangan setelah 2 hari pemakaian fluorometholone, perlu dipikirkan kemungkinan lain penyebab gejala. Jika pasien mengalami perbaikan, dosis dapat diturunkan menjadi pemberian setiap 6 jam, kemudian setiap 8 jam.
Pengawet pada sediaan obat (benzalkonium klorida) dapat diserap oleh lensa kontak lunak. Pengguna lensa kontak perlu melepaskan lensa terlebih dulu sebelum menggunakan tetes mata dan menunggu 15 menit sebelum menggunakan lensa kontak kembali.[1,4,14,16,17]