Efek Samping dan Interaksi Obat Siklopentolat Tetes Mata
Efek samping siklopentolat atau cyclopentolate tetes mata yang digunakan dalam dosis sesuai umumnya bersifat ringan, seperti rasa tidak nyaman, gatal, atau kemerahan pada mata. Pada dosis yang toksik, dapat tampak gejala sistemik, misalnya ruam kulit, penurunan produksi keringat, gangguan koordinasi, halusinasi, kejang, sampai penurunan kesadaran.[4-6,11]
Efek Samping
Efek samping siklopentolat dapat dibagi menjadi efek samping okular dan nonokular.
Efek Samping Okular
Efek samping okular dari siklopentolat antara lain peningkatan tekanan intraokular, rasa perih, fotofobia, penglihatan kabur, iritasi, hiperemia, konjungtivitis, blefarokonjungtivitis, keratitis pungtata, dan sinekia.[8]
Efek Samping Nonokular
Siklopentolat telah dihubungkan dengan reaksi psikotik dan gangguan perilaku, umumnya pada anak, utamanya jika digunakan dalam sediaan 2%. Gangguan ini dapat mencakup ataksia, inkoherensi, gelisah, halusinasi, hiperaktivitas, kejang, disorientasi, dan tidak bisa mengenali orang.
Efek samping nonokular lain yang dapat timbul mencakup ruam kulit, distensi abdomen pada infant, mengantuk, takikardia, hiperpireksia, vasodilatasi, retensi urin, gangguan motilitas gastrointestinal, serta penurunan produksi saliva dan keringat. Manifestasi toksisitas yang berat dapat mencakup koma, paralisis medula, hingga kematian.[5,8]
Interaksi Obat
Siklopentolat dapat mengganggu efek antihipertensi okular dari karbakol, pilocarpine, dan obat mata penghambat kolinestrase.[8]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini