Efek Samping dan Interaksi Obat Travoprost
Efek samping travoprost secara umum ringan, yaitu hiperemia okular dan hiperpigmentasi iris. Beberapa efek samping yang dialami adalah rasa tidak nyaman, nyeri, atau gatal pada mata, dan iritasi mata. Pada sistem tubuh lainnya beberapa efek samping yang mungkin timbul adalah hipersensitivitas, nyeri kepala, palpitasi, batuk, dan lainnya.[2,4,11-12]
Efek Samping
Efek samping yang paling sering ditimbulkan adalah hiperemia okular pada 20% pasien dan hiperpigmentasi iris pada 6% pasien. Efek samping pada mata yang kadang terjadi (angka kejadian 1‒10%) adalah rasa nyeri, tidak nyaman, atau gatal pada mata, iritasi mata, dan xeroftalmia.
Sementara, efek samping yang jarang dilaporkan (angka kejadian 0,1‒1%) di antaranya pertumbuhan bulu mata, erosi kornea, inflamasi (uveitis, iritis, keratitis, konjungtivitis), fotofobia, gangguan kelopak mata (blefaritis, eritema, edema periorbital), penurunan visus, dan ektropion.[2-4,6]
Selain efek samping pada mata, beberapa efek samping dapat terjadi pada sistem organ lain (angka kejadian 0,1‒1%) adalah:
- Imunitas: hipersensitivitas, alergi
- Saraf: nyeri kepala
-
Pernapasan: batuk, faringitis
-
Gastrointestinal: ulkus peptikum, konstipasi, mulut kering
- Kulit: hiperpigmentasi periokular, hipertrikosis[4]
Efek samping yang sangat jarang terjadi (angka kejadian 0,01–0,1%) adalah gangguan kardiovaskuler (palpitasi, aritmia, hipotensi, hipertensi) dan gangguan muskuloskeletal (nyeri otot, artralgia).[4]
Interaksi Obat
Travoprost memiliki interaksi yang ringan dengan beberapa obat, di antaranya:
-
Peningkatan konsentrasi travoprost sehingga meningkatkan risiko efek samping hipotensi: amlodipine, captopril, candesartan, cardiololol, irbesartan, ketanserin
-
Penurunan konsentrasi travoprost sehingga efektivitas obat menurun: asam asetilsalisilat (aspirin), azapropazone, celecoxib, dexketoprofen [2,4,10,12]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini