Indikasi dan Dosis Pantoprazole
Indikasi pantoprazole adalah sebagai penghambat pompa proton pada kasus gastritis akibat Helicobacter pylori, ulkus peptikum, refluks esofagitis, GERD (gastroesophageal reflux disease), dan sindrom Zollinger-Ellison. Dosis standar pantoprazole umumnya adalah 40 mg sekali sehari.
Eradikasi Helicobacter pylori
Untuk eradikasi H.pylori pada pasien gastritis, pantoprazole digunakan sebagai triple therapy bersama clarithromycin dan amoxicillin. Dosis pantoprazole yang disarankan adalah 40 mg sekali sehari, dikombinasikan dengan clarithromycin 500 mg 2 kali sehari, dan amoxicillin 1000 mg 2 kali sehari. Regimen digunakan selama 14 hari.[12]
Ulkus Peptikum
Pada kasus ulkus peptikum, pantoprazole digunakan dalam dosis 40 mg selama 2-4 minggu.[10]
Esofagitis Erosif dan GERD
Pada pasien dengan esofagitis erosif terkait GERD (gastroesophageal reflux disease), pantoprazole dapat digunakan dalam dosis 40 mg sekali sehari, selama maksimal 8 minggu.
Pada anak usia 5 tahun ke atas, dengan berat badan antara 15-39 kg, dapat diberikan pantoprazole 20 mg sekali sehari, selama maksimal 8 minggu. Penggunaan pada anak dengan berat badan 40 kg ke atas sama dengan dosis dewasa.[2,13]
Sindrom Zollinger-Ellison
Pada pasien dengan sindrom Zollinger-Ellison, dapat diberikan pantoprazole 40 mg 2 kali sehari. Dosis perlu disesuaikan dengan klinis masing-masing pasien. Penggunaan hingga dosis 240 mg telah dilaporkan.[2,5]
Profilaksis Stress Ulcer (Off Label)
Pantoprazole intravena sering digunakan untuk mencegah stress ulcer, misalnya pada pasien ICU. Pantoprazole umumnya digunakan dalam dosis 40 mg sekali sehari. Meski demikian, terdapat studi yang menemukan bahwa pemberian pantoprazole tidak memberi manfaat tambahan pada pencegahan stress ulcer.[14]
Penghentian Terapi
Pada terapi jangka panjang, terutama di atas 6 bulan, terapi perlu dihentikan secara bertahap untuk menghindari gejala yang memburuk atau kambuh. Hingga kini masih belum ada protokol penghentian yang disepakati.
Jika pasien mendapat 40 mg pantoprazole 1-2 kali sehari, dapat dilakukan pengurangan dosis sebesar 50% setiap minggu. Untuk pasien yang menerima dosis 2 kali sehari, pengurangan dosis pertama dapat dilakukan menjadi sekali sehari. Setelah penggunaan dosis terendah selama 1 minggu, hentikan terapi.[17]