Indikasi dan Dosis Cyproterone Acetate
Indikasi cyproterone acetate dalam bentuk pil KB kombinasi dengan ethiniylestradiol adalah penanganan acne, hirsutisme, dan sebagai kontrasepsi. Sediaan cyproterone acetate tunggal digunakan untuk penanganan hiperseksualitas berat atau penyimpangan seksual, tanda-tanda androgenisasi derajat sedang hingga berat, serta pengobatan paliatif pada karsinoma prostat. Perlu diketahui bahwa cyproterone acetate di Indonesia hanya tersedia dalam bentuk pil KB kombinasi dengan ethinylestradiol.[2,6,8]
Indikasi dan Dosis Sediaan Kombinasi dengan Ethinylestradiol
Sediaan kombinasi cyproterone acetate dan ethinylestradiol digunakan pada wanita dengan jerawat atau hirsutisme yang bergantung pada androgen, dengan derajat sedang hingga berat, yang juga menginginkan efek kontraseptif.
Sediaan obat adalah cyproterone acetate 2 mg dan ethinylestradiol 0,035 mg. Obat digunakan sekali sehari, diminum terus menerus pada waktu yang sama setiap hari.[8]
Hiperseksualitas Berat atau Penyimpangan Seksual
Penggunaan cyproterone acetate diindikasikan untuk mengurangi dan mengendalikan gairah seks pada kelainan seksual pada pria. Obat ini hanya digunakan jika pilihan pengobatan lain dianggap tidak tepat. Dosis cyproterone acetate pada dewasa yang direkomendasikan adalah 50 mg sebanyak 2 kali sehari setelah makan.
Ketika respon terapi dinilai memuaskan, maka secara bertahap dosis dapat dikurangi ke dosis efektif terendah untuk mempertahankan efek terapeutik. Durasi pengobatan harus disesuaikan dengan respon individu masing-masing. Direkomendasikan untuk melengkapi terapi cyproterone acetate dengan tindakan psikoterapi dan sosioterapi.[2,6,9]
Tanda-Tanda Androgenisasi Derajat Sedang Hingga Berat
Penggunaan cyproterone acetate diindikasikan untuk pasien dengan tanda-tanda androgenisasi derajat sedang hingga berat, bentuk hirsutisme derajat sedang hingga berat, serta alopecia androgenik derajat sedang hingga berat. Obat juga bisa digunakan dalam penanganan jerawat derajat sedang hingga berat yang berhubungan dengan gambaran androgenisasi lain. Dosis cyproterone acetate pada dewasa yang direkomendasikan adalah 50 mg sekali sehari.[2,6,9]
Kanker Prostat
Penggunaan cyproterone acetate diindikasikan untuk kanker prostat yang tidak dapat dioperasi. Obat digunakan untuk menekan "flare" setelah terapi inisial menggunakan analog Luteinizing Hormone-Releasing Hormone (LHRH). Dosis yang digunakan adalah 200 mg/hari dalam 2-3 dosis terbagi selama 5-7 hari, diikuti 200 mg/hari dalam 2-3 dosis terbagi dikombinasikan dengan analog LHRH selama 3-4 minggu.
Cyproterone acetate juga digunakan untuk pengobatan paliatif jangka panjang dimana analog LHRH atau pembedahan tidak efektif, tidak dapat ditoleransi, atau dikontraindikasikan; atau pada kasus terapi oral lebih disukai. Dosis yang digunakan adalah 200 mg/hari dalam 2-3 dosis terbagi.
Cyproterone acetate juga digunakan untuk tata laksana hot flushes pada pasien yang diobati dengan analog LHRH atau yang pernah menjalani orkidektomi. Dosis yang digunakan adalah 50 mg/hari, dapat ditingkatkan hingga 150 mg/hari dalam 1-3 dosis terbagi.[2]
Penggunaan pada Populasi Khusus
Tidak terdapat konsensus untuk penyesuaian dosis cyproterone acetate pada pasien geriatri dan pasien dengan gangguan fungsi renal. Cyproterone acetate dikontraindikasikan pada pasien dengan gangguan fungsi hepar dan pasien laki-laki berusia di bawah 18 tahun. Cyproterone acetate tidak direkomendasikan penggunaannya pada anak sebelum masa pubertas berakhir karena adanya kemungkinan efek samping merugikan pada pertumbuhan dan fungsi endokrin yang masih belum stabil.[2,6,8,9]