Indikasi dan Dosis Mirabegron
Indikasi mirabegron adalah overactive bladder (OAB). Overactive bladder ditandai dengan frekuensi buang air kecil yang meningkat, urgensi yang kuat, dan inkontinensia urin. Dosis awal yang direkomendasikan adalah 25 mg sekali sehari. Namun, dalam beberapa kasus, dosis dapat ditingkatkan hingga 50 mg sekali sehari jika diperlukan dan jika ditoleransi dengan baik oleh pasien.[2-4,11]
Overactive Bladder
Indikasi mirabegron yang telah disetujui adalah untuk penanganan overactive bladder. Mirabegron bekerja sebagai agonis reseptor beta-3 adrenergik yang membantu mengendalikan kontraksi otot detrusor kandung kemih.
Pada pasien dewasa, mirabegron diberikan dengan dosis awal 25 mg per oral, sekali sehari. Dosis dapat dinaikan menjadi 50 mg/hari jika dirasa perlu berdasarkan respons dan toleransi individual. Dosis maksimal adalah 50 mg/hari.[2,3,11]
Penyesuaian Dosis
Penyesuaian dosis perlu dilakukan untuk pasien dengan gangguan fungsi ginjal dan hati.
Pasien dengan Gangguan Fungsi Ginjal
Pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal ringan atau sedang, dengan klirens kreatinin (ClCr) 30–89 mL/menit, penyesuaian dosis mirabegron tidak diperlukan. Namun, pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal berat, dengan ClCr 15–29 mL/menit, dosis maksimum yang direkomendasikan adalah 25 mg sekali sehari.
Penggunaan mirabegron tidak disarankan pada pasien dengan penyakit ginjal tahap akhir atau end-stage renal disease dengan ClCr <15 mL/menit atau memerlukan hemodialisis.[2,3,11]
Pasien dengan Gangguan Fungsi Hati
Pada pasien dengan gangguan fungsi hati ringan (Kelas Child-Pugh A), penyesuaian dosis mirabegron umumnya tidak diperlukan. Namun, pada pasien dengan gangguan fungsi hati sedang (Kelas Child-Pugh B), dosis maksimum yang direkomendasikan adalah 25 mg sekali sehari. Penggunaan mirabegron tidak disarankan pada pasien dengan gangguan fungsi hati berat (Kelas Child-Pugh C).[11]