Kontraindikasi dan Peringatan Pseudoephedrine
Kontraindikasi pseudoephedrine adalah pasien dengan riwayat hipersensitivitas terhadap obat ini, serta kondisi klinis lain yang dapat memburuk dengan efek simpatomimetik. Kondisi klinis tersebut seperti penyakit kardiovaskular seperti hipertensi berat atau penyakit arteri koroner.
Adanya gangguan ginjal maupun hepar yang berat juga menjadi kontraindikasi karena gangguan eliminasi obat. Peringatan perlu diberikan jika digunakan pada ibu hamil dan menyusui.[3,6,12]
Kontraindikasi
Pseudoephedrine dikontraindikasikan pada:
- Pasien dengan hipersensitivitas atau reaksi idiosinkrasi terhadap pseudoephedrine
- Pasien dengan riwayat penyakit kardiovaskular, seperti hipertensi berat, penyakit arteri koroner, dan diabetes mellitus
- Hipertiroidisme
Glaukoma sudut tertutup
- Agitasi
- Pasien yang mendapat monoamine oxidase inhibitor (MAO) dalam 14 hari sebelumnya[3,6,12]
Pasien dengan riwayat penyakit kardiovaskular dikontraindikasikan untuk mendapat pseudoefedrin, karena pseudoephedrine dapat meningkatkan tekanan darah dan denyut jantung. Hindari penggunaan pada pasien dengan hipertensi dan penyakit jantung koroner. Lakukan pengawasan tanda vital dan efek samping kardiovaskular sesuai indikasi.[3,5,6,9]
Pseudoefedrin juga dikontraindikasikan pada disfungsi hepar maupun ginjal sedang sampai berat, karena eliminasi obat akan terganggu.[12]
Ibu menyusui tidak direkomendasikan untuk mengonsumsi obat ini, karena pseudoephedrine diekskresikan di ASI. Pada wanita hamil, belum ada studi terkontrol mengenai penggunaan pseudoephedrine, sehingga baru digunakan bila manfaat yang didapat lebih dari risiko penggunaannya.
Anak berusia <2 tahun juga dikontraindikasikan untuk mengonsumsi obat ini. Selain itu, bentuk tablet extended-release juga tidak direkomendasikan pada anak usia <12 tahun.[12]
Peringatan
Pseudoephedrine harus digunakan secara berhati-hati pada pasien dengan:
- Hipertensi
Hipertiroid atau penyakit tiroid
- Diabetes mellitus
- Penyakit jantung iskemik
- Glaukoma
- Hipertrofi prostat
- Disfungsi ginjal atau hepar berat
Beberapa kasus kolitis iskemik dilaporkan terjadi pada pasien yang mendapat pseudoephedrine. Pseudoephedrine perlu dihentikan apabila terjadi nyeri perut mendadak, perdarahan rektal, atau gejala lain yang berhubungan dengan kolitis iskemik.
Pasien berusia di atas 60 tahun lebih berisiko mengalami penurunan klirens pseudoephedrine akibat penurunan fungsi ginjal. Selain itu, terdapat potensi risiko gangguan kardiovaskular dan berkurangnya toleransi terhadap efek samping dari agen simpatomimetik.
Pseudoephedrine tidak direkomendasikan untuk penggunaan bebas (tanpa resep) pada anak berusia <4 tahun. Keamanan dan efikasi obat ini belum diketahui pada anak-anak berusia <2 tahun.[3,5,6,9]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli