Pendahuluan Budesonide
Budesonide adalah obat agonis reseptor glukokortikoid yang digunakan terutama untuk tata laksana asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), untuk sediaan inhalasi. Sediaan budesonide lainnya adalah intranasal atau semprotan hidung yang digunakan dalam terapi rhinitis alergi, dan peroral untuk penatalaksanaan Crohn’s disease dan kolitis ulseratif. Sementara itu, budesonide bentuk perrektal belum tersedia di Indonesia.[1-5]
Budesonide memiliki aktivitas glukokortikoid yang poten dan mineralokortikoid lemah, sehingga memberikan efek inhibitorik pada sel mast, eosinofil, neutrofil, makrofag, dan limfosit.[1]
Selain itu, budesonide menginhibisi mediator-mediator inflamasi, yaitu histamin, eikosanoid, leukotrien, dan sitokin. Obat ini juga mampu mengontrol kecepatan sintesis protein, inhibisi migrasi leukosit polimorfonuklear (PMN) dan fibroblas, mengembalikan permeabilitas kapiler, dan stabilisasi lisosom. Sediaan inhalasi budesonide sering digunakan dalam tata laksana asma, sedangkan sediaan sistemik diberikan untuk pasien inflammatory bowel disease (IBD).[1]
Formula molekular budesonide adalah C25H34O6.[1]
Budesonide sulit larut dalam air sehingga terdeteksi dalam jumlah minimal secara sistemik, jika diberikan secara topikal (inhalasi maupun intranasal). Hal ini berbeda dengan obat steroid generasi pertama (seperti deksametason) yang larut dalam media berair termasuk plasma sehingga menimbulkan efek samping sistemik.[6]
Seperti obat golongan kortikosteroid lainnya, penggunaan budesonide berisiko menyebabkan efek samping, seperti supresi adrenal, imunodefisiensi, gangguan hati, penurunan densitas mineral tulang, dan gangguan pertumbuhan pada pasien anak. Khusus penggunaan inhalasi, budesonide berisiko menyebabkan kandidiasis orofaring.[2,3]
Tabel 1. Deskripsi Singkat Budesonide
Perihal | Deskripsi |
Kelas | Obat untuk saluran napas |
Subkelas | Antiasma |
Akses | Resep dokter[2] |
Wanita hamil | Kategori FDA: B untuk sediaan inhalasi dan intranasal, serta C untuk sediaan peroral dan perrektal Kategori TGA: A untuk sediaan inhalasi, dan B3 untuk sediaan sistemik[7,8] |
Wanita menyusui | Budesonide diekskresikan dalam ASI dalam jumlah kecil[7] |
Anak-anak | Perlu pengawasan pertumbuhan[2,9] |
Infant | Efikasi dan keamanan pada anak <12 tahun belum dapat ditentukan |
FDA | Approved[1] |
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini