Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Farmakologi Budesonide general_alomedika 2024-08-12T10:25:41+07:00 2024-08-12T10:25:41+07:00
Budesonide
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Farmakologi Budesonide

Oleh :
dr. Steven Johanes Adrian
Share To Social Media:

Farmakologi budesonide adalah agonis reseptor glukokortikoid dan antiinflamasi, yang dapat digunakan untuk tata laksana asma dan inflammatory bowel disease. Budesonide mampu mengurangi vasodilatasi dan permeabilitas kapiler, serta mengurangi migrasi leukosit ke tempat inflamasi.[1]

Farmakodinamik

Budesonide adalah kortikosteroid yang memiliki aktivitas glukokortikoid poten dan mineralokortikoid lemah. Budesonide berikatan dengan reseptor glukokortikoid dengan afinitas lebih tinggi dibanding kortisol dan prednisolon.

Kortikosteroid memiliki aktivitas inhibitorik pada beberapa tipe sel, seperti sel mast, eosinofil, neutrofil, makrofag, dan limfosit, serta mediator-mediator seperti histamin, eikosanoid, leukotrien, dan sitokin. Kortikosteroid juga mengontrol kecepatan sintesis protein, inhibisi migrasi leukosit polimorfonuklear (PMN) dan fibroblas, mengembalikan permeabilitas kapiler, dan stabilisasi lisosom. Aktivitas ini terjadi pada proses inflamasi, baik alergi maupun nonalergi.

Budesonide menurunkan reaktivitas jalan napas terhadap histamin dan metakolin pada pasien hiperreaktif. Inhalasi budesonide 1 dosis memperbaiki fungsi paru dalam beberapa jam, namun efek budesonide secara penuh tercapai setelah beberapa hari.

Efek terapeutik budesonide inhalasi terkait dengan aktivitas lokal pada traktus respiratorius. Aktivitas lokal budesonide lebih tinggi dibanding aktivitas sistemiknya, hal ini dapat dijelaskan dari metabolisme first pass pada hepar bila obat dikonsumsi secara oral (85-95%) dan metabolitnya yang berpotensi rendah.

Budesonide tidak meningkatkan potensi bronkodilatasi yang dimediasi reseptor beta adrenergik pada hewan percobaan. Pada manusia, inhalasi budesonide hingga 1,6 mg menyebabkan bronkodilatasi ringan.[2,3]

Farmakokinetik

Budesonide terikat dengan protein plasma. Obat ini mengalami first pass metabolism di hepar. Ekskresi terjadi utamanya di urin dalam bentuk metabolit.

Absorpsi

Budesonide diabsorpsi secara cepat dari traktus gastrointestinal. Budesonide mencapai konsentrasi puncak pada plasma dalam 0,5-10 jam pada pemberian per oral, 10 menit  pada pemberian inhalasi, 30 menit pada pemberian nasal, dan 1,5 jam pada pemberian per rektal.[2,10]

Distribusi

Volume distribusi budesonide adalah 2,2‒3,9 L/kg. Ikatan protein plasma berkisar 85‒90%. Budesonide terdeposit dalam paru sebanyak 10%. Budesonide masuk ke dalam ASI dalam jumlah sedikit. budesonide hanya sedikit atau tidak berikatan dengan corticosteroid-binding globulin.[2,10,11]

Metabolisme

Budesonide dimetabolisme di hepar oleh isoenzim sitokrom P450 3A4 menjadi 2 metabolit inaktif, yaitu 16-α-hidroksiprednisolon dan 6-β-hidroksibudesonide. Kedua metabolit ini memiliki aktivitas kortikosteroid <1% dari budesonide.

Sebanyak 90% budesonide mengalami inaktivasi pada first pass metabolism di hepar.

Penggunaan bersamaan dengan inhibitor sitokrom P450, seperti ketoconazole, akan menyebabkan peningkatan bioavailabilitas budesonide. Adanya penyakit hepar seperti sirosis hepatis, juga akan menyebabkan peningkatan bioavailabilitas sistemik sebanyak 2,5 kali. Perubahan motilitas gastrointestinal atau pH juga dapat mempengaruhi kerja budesonide setelah pemberian per oral.[2,10]

Eliminasi

budesonide diekskresikan utamanya melalui urin dan sebagian kecil melalui feses dalam bentuk metabolit. Waktu paruh eliminasi budesonide berkisar sekitar 2-3,6 jam.[2,11]

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

1. National Center for Biotechnology Information. PubChem Database. Budesonide, CID=5281004. 2024. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/budesonide
2. MIMS Indonesia. Budesonide: Indication, Dosage, Side Effect, Precaution. 2024.https://www.mims.com/indonesia/drug/info/budesonide/?type=brief&mtype=generic
3. U.S. Food and Drug Administration. Pulmicort respules (budesonide inhalation suspension). 2000. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2000/20929lbl.pdf
10. Abdalla MI, Herfarth H. Budesonide for the Treatment of Ulcerative Colitis. Expert Opin Pharmacother. 2016 Aug;17(11):1549–59.
11. Szefler, S. Pharmacodynamics and pharmacokinetics of budesonide: A new nebulized corticosteroid. Journal of Allergy and Clinical Immunology, 1999. 104(4), S175–S183.

Pendahuluan Budesonide
Formulasi Budesonide

Artikel Terkait

  • Berhenti Meresepkan Salbutamol Oral
    Berhenti Meresepkan Salbutamol Oral
  • Tata Laksana Asma Terbaru Berdasarkan GINA 2021
    Tata Laksana Asma Terbaru Berdasarkan GINA 2021
  • Terapi Inhalasi Nebulizer Vs MDI Spacer Sebagai Terapi Asma Akut pada Anak di Rumah
    Terapi Inhalasi Nebulizer Vs MDI Spacer Sebagai Terapi Asma Akut pada Anak di Rumah
  • Perbandingan Potensi Kortikosteroid Sistemik
    Perbandingan Potensi Kortikosteroid Sistemik
  • Update Tata Laksana Asma Berdasarkan Laporan Strategi GINA 2023
    Update Tata Laksana Asma Berdasarkan Laporan Strategi GINA 2023

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Ismayuni Sumira
Dibalas 21 Maret 2025, 11:55
PALPITASI SETELAH KONSUMSI SALBUTAMOL 4 MG
Oleh: dr. Ismayuni Sumira
9 Balasan
Alo Dokter. Selamat malam dok, pasien perempuan usia 16 tahun dengan keluhan batuk 2 hari, disertai nafas bunyi ngik, demam (-). Pasien beli obat sendiri ke...
Anonymous
Dibalas 03 Februari 2025, 08:47
Asma yang kambuh dan tidak membaik dengan symbicort
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Selamat malam TS dokterIzin bertanya, pasien dewasa dengan asma rutin dgn symbicort, kemudian asma kambuh tdk membaik dengan symbicort. apakah boleh di beri...
Anonymous
Dibalas 13 Oktober 2024, 09:12
Kortikosteroid dan bronkodilator pada pasien ibu hamil
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dok saya mempunyai pasien sesak nafas karna asma bronkhiale dimana saat itu pasien tsb lagi hamil apakah boleh Dikasih kortocosteroid dan bronkodilator...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.