Farmakologi Levodropropizine
Secara farmakologi, levodropropizine diduga bekerja dengan menghambat aktivitas reseptor TRPA1 (Transient Receptor Potential Ankyrin 1) yang terdapat pada serabut saraf C. Serabut saraf C merupakan serabut saraf sensorik yang sensitif terhadap berbagai stimulus iritan, termasuk zat-zat yang dilepaskan selama inflamasi atau infeksi.
Ketika reseptor TRPA1 terstimulasi, ini dapat menghasilkan respons batuk yang berlebihan. Levodropropizine menghambat aktivitas reseptor TRPA1 ini, sehingga mengurangi kepekaan serabut saraf C terhadap stimulus yang memicu batuk. Dengan demikian, levodropropizine dapat membantu meredakan gejala batuk non-produktif dengan mengurangi frekuensi dan intensitas batuk yang dipicu oleh iritasi pada saluran pernapasan.[1-3]
Farmakodinamik
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)