Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Levodropropizine
Penggunaan levodropropizine pada kehamilan belum memiliki kategori oleh FDA maupun TGA. Meski demikian, obat ini diketahui melewati sawar plasenta dan menimbulkan efek buruk pada janin pada uji coba hewan. Pada ibu menyusui, uji coba hewan menunjukkan bahwa levodropropizine dikeluarkan ke ASI.[4]
Penggunaan pada Kehamilan
Levodropropizine tidak memiliki kategori kehamilan menurut FDA dan TGA. Meski begitu, penggunaan obat ini untuk mengatasi batuk, misalnya akibat bronkitis akut dan bronkiolitis, dalam kehamilan sebaiknya dihindari. Alternatif terapi, seperti madu, lebih disukai.
Penggunaan levodropropizine pada kehamilan dikontraindikasikan. Pada studi toksikologi hewan, ditemukan adanya hambatan dalam peningkatan berat badan janin pada dosis 24 mg/kg. Levodropropizine juga ditemukan dapat menembus plasenta hewan, sehingga sebaiknya dihindari juga pada wanita yang merencanakan hamil atau telah hamil.[2,5,15]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Penggunaan levodropropizine pada wanita menyusui dikontraindikasikan. Pada studi hewan, levodropropizine ditemukan di air susu ibu 8 jam setelah konsumsi obat. Selain itu, hipotonia, dan muntah pada neonatus telah dilaporkan setelah pemberian levodropropizine pada ibu menyusui.[2,5]