Pendahuluan Ambroxol
Ambroxol adalah obat mukolitik yang digunakan untuk mengatasi gejala batuk seperti pada common cold, faringitis, bronkitis akut, dan penyakit paru obstruktif kronik. Ambroxol berfungsi untuk mengatasi timbulnya mukus berlebihan pada sistem pernapasan. Ambroxol memiliki sifat sekretolitik dan sekretomotorik yang mendorong klirens mukus di saluran pernapasan. Selain itu, ambroxol juga dapat mensintesis dan melepaskan zat surfaktan dari sel pneumosit tipe II sehingga ikut menurunkan adhesi mukus yang ada pada dinding bronkus.[1,2]
Ambroxol merupakan turunan dari senyawa bromhexine yang memiliki efek hampir sama, namun terdapat perbedaan pada struktur kimiawinya, seperti adanya tambahan kelompok hydroksil dan delesi kelompok metil. Perbedaan struktur kimiawi ini menjadikan ambroxol memiliki efek tambahan dibandingkan bromhexine, seperti efek antiinflamasi, antioksidan, anestesi lokal, hingga antiviral dan antibakteri pada kadar tertentu.
Ambroxol sering digunakan sebagai terapi lini pertama untuk gejala batuk akut yang sering timbul pada pasien dengan bronkitis akut atau common cold. Ambroxol juga telah ditemukan bermanfaat dalam penanganan penyakit Gaucher dan Parkinson karena dilaporkan mampu meningkatkan enzim glukoserebrosidase.[2,3]
Penggunaan ambroxol pada anak harus berhati-hati. Obat batuk secara umum tidak disarankan penggunaannya pada anak, terutama yang berusia di bawah 2 tahun. Hal ini karena belum ada bukti ilmiah adekuat yang mendukung efikasi dan keamanan penggunaan obat batuk pada anak, termasuk ambroxol.[4]
Tabel 1. Deskripsi Singkat Ambroxol
Perihal | Deskripsi |
Kelas | Mukolitik[1] |
Subkelas | Sekretolitik, mukokinetik, expektoran[1,5,6] |
Akses | Resep[6,7] |
Wanita hamil | Kategori FDA: C[8] |
Wanita menyusui | Dikeluarkan ke ASI[5,6] |
Anak-anak | Penggunaan obat batuk, termasuk ambroxol, tidak disarankan dilakukan secara rutin pada anak[4] |
Infant | |
FDA | Discontinued[8] |
Penulisan pertama oleh: dr. Audrey Amily