Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
general_alomedika 2023-11-29T14:12:03+07:00 2023-11-29T14:12:03+07:00
Antitoksin Botulinum
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Pendahuluan Antitoksin Botulinum

Oleh :
dr. Michael Sintong Halomoan
Share To Social Media:

Antitoksin botulinum adalah obat yang berisi antibodi antigen-binding fragment, yang digunakan untuk melawan aktivitas neurotoksin pada kasus botulisme. Neurotoksin tersebut dihasilkan oleh bakteri yang bernama Clostridium botulinum.[1-3]

Botulisme merupakan sindrom paralitik yang memiliki gejala khas berupa kelemahan otot simetris yang menyebar ke inferior, seperti gangguan penglihatan, kesulitan berbicara atau menelan, dan kelemahan ekstremitas superior bilateral yang menyebar hingga ke dada dan ke ekstremitas inferior bilateral. Antitoksin botulinum dapat mengikat toksin botulisme dalam darah.[1-3]

Ada dua jenis antitoksin botulinum, yaitu heptavalent botulinum antitoxin (HBAT) dan botulism immune globulin intravenous human (BIG-IV). HBAT merupakan larutan steril berisi fragmen antibodi F(ab’)2 dan F(ab) yang berasal dari plasma kuda. Sementara itu, BIG-IV berisi immunoglobulin G (IgG) yang distabilkan oleh kandungan 5% sukrosa dan 1% albumin manusia.

HBAT diindikasikan pada pasien botulisme akibat neurotoksin serotipe A, B, C, D, E, F, atau G, baik yang berusia dewasa maupun anak. BIG-IV diindikasikan hanya pada pasien botulisme dengan neurotoksin serotipe A atau B yang berusia <1 tahun. Pemberian HBAT dilakukan secara infus intravena dengan menggunakan cairan salin normal sebagai pengencer, sedangkan BIG-IV diberikan secara infus intravena dengan aquades sebagai pengencer.[1-3]

Saat ini, sedang dikembangkan antitoksin multivalen baru yang dapat digunakan untuk semua neurotoksin serotipe.[11]

Tabel 1. Deskripsi Singkat Antitoksin Botulinum

Perihal Deskripsi
Kelas Obat yang memengaruhi sistem imun[4]
Subkelas Vaksin dan antiserum[4]
Akses Resep[5]
Wanita hamil

Kategori FDA: N[2,3]

Kategori TGA: Exempt[6]

Wanita menyusui Tidak diketahui apakah diekskresikan melalui ASI[2,3]
Anak-anak

HBAT dapat diberikan sesuai dosis anjuran;

BIG-IV hanya dapat diberikan pada anak usia <1 tahun[2,3]

Infant

HBAT dapat diberikan tetapi data masih terbatas;

BIG-IV dapat diberikan pada anak usia <1 tahun[2,3]

FDA

Approved[2,3]

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

1. Ni SA, Brady MF. Botulism Antitoxin. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK534807/
2. U.S. Food and Drug Administration. BAT® [Botulism Antitoxin Heptavalent (A, B, C, D, E, F, G) - (Equine)]. Department of Health and Human Services. 2017.
3. U.S. Food and Drug Administration. BabyBIG [Botulism Immune Globulin Intravenous (Human) (BIG-IV)]. Department of Health and Human Services. 2015.
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Nomor HK.01.07/MENKES/688/2019 tentang Daftar Obat Esensial Nasional. Oktober 2019.
5. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. Antitoksin Botulism. Pusat Informasi Obat Nasional. 2015. http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-14-produk-imunologis-dan-vaksin/144-vaksin-dan-antisera/antitoksin-botulism
6. Australian Government Department of Health. Prescribing Medicines in Pregnancy Database. Therapeutic Goods Administration. https://www.tga.gov.au/prescribing-medicines-pregnancy-database
11. Shi DY, Lu JS, et al. Characterization of a novel tetravalent botulism antitoxin based on receptor-binding domain of BoNTs. Appl Microbiol Biotechnol. 2023 May;107(10):3205-3216.

Farmakologi Antitoksin Botulinum

Artikel Terkait

  • Botulisme Iatrogenik, Efek Samping Langka Akibat Injeksi Botox
    Botulisme Iatrogenik, Efek Samping Langka Akibat Injeksi Botox
Diskusi Terkait
dr.Peter Fernando
Dibuat 06 Agustus 2023, 08:58
Mnemonic #25 : Gejala Botulisme
Oleh: dr.Peter Fernando
0 Balasan
B - Bicara tergangguO - Otot lumpuh (Paralisis) T - Tidak bisa menelan (Swallowing difficulty) O - Penglihatan gandaL - Lemas (Lethargy)Catatan :Mnemonic...
Anonymous
Dibalas 03 Desember 2020, 13:24
Pemberian bee pollen dan madu untuk bayi
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Selamat siang, Dok, apakah bee pollen sama dengan madu, tidak diperbolehkan utnuk diberikan pada anak bayi? atau apakah sebenarnya boleh diberikan untuk anak...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.