Pendahuluan Asam Folat
Asam folat merupakan bentuk sintetis dari vitamin B9, sedangkan folat adalah bentuk alaminya. Merupakan vitamin esensial yang dibutuhkan tubuh untuk pembentukan DNA dan RNA, serta pembentukan asam amino tertentu. Indikasinya adalah untuk anemia defisiensi asam folat seperti anemia megaloblastik. Selain itu, asam folat juga sangat dibutuhkan pada masa kehamilan untuk mencegah cacat lahir seperti anensefali dan spina bifida.
Secara umum, kadar serum folat di bawah 5 ng/mL menunjukkan defisiensi folat, dan kadar di bawah 2 ng/mL biasanya menyebabkan anemia megaloblastik. Defisiensi folat dapat menyebabkan nyeri dan ulserasi dangkal pada lidah dan mukosa mulut; perubahan pigmentasi kulit, rambut, atau kuku; gejala gastrointestinal; dan peningkatan konsentrasi homosistein dalam darah.[4]
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) dan Kementerian Kesehatan di Indonesia menganjurkan semua wanita usia reproduksi dan terutama pada wanita hamil mengonsumsi 400 mikrogram (mcg) asam folat setiap hari. Pada wanita hamil yang mempunyai riwayat kehamilan dengan defek tuba neural (neural tube defect) perlu mengonsumsi folat hingga 1000 mcg.[2,3,16]
Folat terkandung secara alami dalam berbagai variasi makanan seperti asparagus, brokoli, bayam, jeruk, hati sapi, dan kacang-kacangan. Terdapat pula pada beberapa makanan yang sudah difortifikasi dengan asam folat seperti sereal, roti dan tepung.[1-4]
Sinonim: Vitamin B9, asam folat, folat[6]
Efek terapi asam folat adalah sebagai koenzim transfer karbon tunggal dalam sintesis asam nukleat (DNA dan RNA) dan metabolisme asam amino. Asam folat juga berperan dalam fase pembelahan sel yang cepat dan stimulasi sel darah putih serta produksi platelet pada anemia defisiensi folat.[3,4]
Nama Kimia: C₁₉H₁₉N₇O₆[5,6]
TABEL 1 Deskripsi Singkat Asam Folat
Perihal | Deskripsi |
Kelas | Vitamin; obat yang mempengaruhi darah[7] |
Subkelas | Obat antianemia[7,8] |
Akses | Resep dan dijual bebas[3] |
Wanita hamil | Kategori FDA A; Kategori TGA A[3,9,10] |
Wanita menyusui | Boleh untuk ibu menyusui, diekskresikan ke dalam ASI[3] |
Anak-anak | Cukup aman dan dapat diberikan sesuai indikasi[3,11] |
Infant | Cukup aman dan dapat diberikan sesuai indikasi[3,11] |
FDA | Approved[3,9] |
Penulisan pertama oleh: dr. Debtia Rahmah
Direvisi oleh: dr. Andrea Kaniasari