Efek Samping dan Interaksi Obat Faktor IX
Efek samping faktor IX serius yang perlu diperhatikan adalah perdarahan lanjut dan gejala neurologis yang mengarah pada stroke; meski tidak semua pasien mengalaminya. Sampai saat ini, belum terdapat studi yang adekuat mengenai interaksi obat lain dengan faktor IX, tetapi penggunaan faktor IX bersama dengan carfilzomib memerlukan perhatian khusus.
Efek Samping
Efek samping faktor IX yang umum terjadi adalah sakit kepala, rasa hangat, atau tingling sensation di bawah kulit, mual, muntah, pusing, nyeri, kemerahan, atau bengkak di situs penyuntikan obat. Selain itu, dapat juga muncul reaksi alergi berupa gatal, sesak napas, edema pada area wajah, bibir, lidah, dan tenggorokan.
Efek samping serius dapat berupa demam atau menggigil, perdarahan terus menerus, penurunan kesadaran, gejala stroke (hypesthesia dan kelemahan satu sisi), nyeri kepala tiba-tiba, penglihatan buram, confusion, gangguan keseimbangan, bengkak pada kaki, serta penurunan berat badan dan nafsu makan. Namun, tidak semua pasien akan mengalami efek samping ini.
Pasien perlu diedukasi untuk mengenali efek samping dan segera mencari pertolongan medis apabila muncul efek samping yang serius.[1,16]
Berikut ini merupakan daftar efek samping faktor IX berdasarkan sistem tubuh manusia:
- Hipersensitivitas: reaksi bronkospasme, hipotensi, anafilaksis,
- Hematologi: inhibisi faktor IX
- Gastrointestinal: mual, muntah
- Dermatologi: ruam kulit, pruritus, urtikaria
- Lokal: rasa nyeri dan tidak nyaman pada lokasi injeksi
- Sistem saraf pusat: nyeri kepala, disgeusia, letargi, pusing, tremor
- Respirasi: batuk kering, hipoksia, kesulitan bernapas, dispnea
- Renal: infark renal pada pasien dengan antibodi hepatitis C positif (12 hari setelah pemberian faktor IX atas indikasi perdarahan. Hubungan dan mekanisme terjadinya infark dengan pemberian obat belum diketahui)
- Okuler: pandangan buram
- Imunologis: influenza, selulitis pada lokasi injeksi, flebitis
- Psikiatri: apatis, depresi
- Kardiovaskular: flushing
- Lainnya: astenia, demam, menggigil[1]
Interaksi Obat
Faktor IX dapat berinteraksi dengan carfilzomib dan pegvaliase. Penggunaan carfilzomib pada pasien usia lanjut, perokok, hipertensi, atau dislipidemia dapat menyebabkan clotting. Oleh karena itu, penggunaan carfilzomib yang bersamaan dengan faktor IX dapat meningkatkan risiko sindrom koroner akut, emboli paru, dan stroke.
Sementara itu, penggunaan pegvaliase bersama dengan faktor IX dapat meningkatkan reaksi hipersensitivitas dan anafilaksis.[1]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja