Efek Samping dan Interaksi Obat Desvenlafaxine
Efek samping desvenlafaxine meliputi mual, pusing, insomnia, hiperhidrosis, konstipasi, kantuk, penurunan nafsu makan, kecemasan, dan gangguan fungsi seksual pada pria. Interaksi obat dengan antiplatelet atau antikoagulan dapat meningkatkan risiko perdarahan, sedangkan kombinasi dengan obat serotonergik berpotensi menyebabkan sindrom serotonin.[1,8,11]
Efek Samping
Efek samping yang paling sering ditemukan adalah nyeri abdomen, penurunan nafsu makan, pusing, dan mual. Efek samping lain yang relatif jarang adalah diare, pening, dan batuk.[1,7]
Desvenlafaxine bisa menyebabkan depresi sistem saraf pusat, perburukan gejala depresi dan bunuh diri pada masa awal terapi, serta aktivasi mania atau hipomania. Obat ini juga bisa menyebabkan masalah disfungsi seksual, takikardia, vertigo, insomnia, somnolens, peningkatan berat badan, dan risiko sindrom serotonin.[4,7]
Berikut adalah efek samping menurut sistem organ:
- Gastrointestinal: Mual, muntah, konstipasi, diare, mulut kering
- Neuropsikiatri: Pusing, insomnia, kantuk (sedasi), kecemasan, tremor, gangguan konsentrasi atau perhatian, agitasi, ide bunuh diri terutama pada awal terapi atau saat perubahan dosis, kaku otot, parestesia.
- Kardiovaskular: Peningkatan tekanan darah, palpitasi, hipotensi ortostatik
- Urogenital: Disfungsi seksual, kesulitan berkemih, retensi urin.
- Sistem Indera: tinnitus, penglihatan kabur, midriasis.
- Lainnya: Hiperhidrosis, penurunan nafsu makan, ruam kulit, pruritus, reaksi hipersensitivitas, dan hiponatremia terutama pada pasien lansia atau yang menggunakan diuretik.[1,4,11]
Interaksi Obat
Desvenlafaxine dimetabolisme di hepar melalui glukoronidasi, oksidasi, dan n-demetilasi. Metabolisme oleh enzim sitokrom sangat minimal sehingga obat ini sangat sedikit sekali mempengaruhi konsentrasi obat lain yang dimetabolisme lewat jalur sitokrom.[1,6]
Peningkatan Risiko Sindrom Serotonin
Risiko sindrom serotonin akan meningkat jika digunakan bersama dengan:
-
Monoamine oxidase inhibitor (MAOI), seperti tranylcypromine, phenelzine, isocarboxazid, dan selegiline
- Antidepresan trisiklik, seperti amitriptyline, imipramine, dan clomipramine.
- Triptan, seperti sumatriptan, zolmitriptan, dan rizatriptan
- Lainnya: opioid, amfetamin, lithium, dan golongan modulator reseptor serotonin lain.[4,11]
Peningkatan Risiko Perdarahan
Penggunaan desvenlafaxine bersama obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), warfarin, dan antikoagulan atau antiplatelet lainnya akan meningkatkan risiko perdarahan.[4,11]
Peningkatan Risiko Toksisitas
Risiko toksisitas meningkat pada penggunaan bersama dengan desipramine, atomoxetine, dextromethorphan, metoprolol, nebivolol, perphenazine, dan tolterodine.[4]