Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Desvenlafaxine
Penggunaan desvenlafaxine pada ibu hamil masuk dalam kategori Z oleh FDA. Pada ibu menyusui, desvenlafaxine dikeluarkan ke ASI dalam jumlah kecil.[4,9,11]
Penggunaan pada Kehamilan
FDA memasukkan desvenlafaxine dalam kategori kehamilan Z. Hal ini karena desvenlafaxine telah dikaitkan dengan risiko perdarahan postpartum, hipertensi pulmonal persisten pada infant, dan neonatal withdrawal jika digunakan di kehamilan lanjut.[4]
Menurut kategori TGA, desvenlafaxine masuk dalam kategori B2. Ini merupakan kategori untuk kelompok obat yang dikonsumsi oleh sejumlah wanita hamil dan wanita usia reproduktif, tanpa ditemukan peningkatan frekuensi malformasi atau dampak buruk, baik langsung maupun tidak langsung, pada fetus manusia.[10]
Secara klinis, penggunaan desvenlafaxine selama kehamilan perlu mempertimbangkan risiko depresi yang tidak diobati serta potensi efek obat terhadap ibu dan janin. Paparan desvenlafaxine pada trimester pertengahan hingga akhir kehamilan dapat meningkatkan risiko preeklampsia dan perdarahan postpartum. Bayi yang terpapar pada trimester ketiga juga berisiko mengalami gejala withdrawal yang memerlukan pemantauan atau perawatan intensif segera setelah lahir.[11]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Desvenlafaxine dikeluarkan ke ASI dalam jumlah kecil, dengan kadar serum pada bayi menyusui kurang dari 10% kadar maternal (paparan relatif rendah). Sebagian besar penelitian melaporkan bayi yang terpapar melalui ASI tetap sehat dan memiliki pertumbuhan serta perkembangan sesuai usia, meskipun beberapa menunjukkan penurunan persentil pertumbuhan tanpa temuan klinis signifikan.
Meski begitu, mengingat kemungkinan efek seperti sedasi berlebihan atau peningkatan berat badan yang kurang adekuat, bayi yang disusui dari ibu pengguna desvenlafaxine, terutama bayi baru lahir atau prematur, sebaiknya dipantau selama terapi. Penggunaan obat tetap dapat dipertimbangkan bila manfaat bagi ibu melebihi potensi risiko pada bayi.[9]