Farmakologi Vaksin Campak
Farmakologi vaksin campak mengandung virus campak yang sudah dilemahkan sehingga dapat menginduksi respon imun tanpa menyebabkan terjadinya penyakit.
Farmakodinamik
Vaksin yang mengandung virus campak akan menginduksi respon imun, baik humoral maupun seluler. Respon imun yang dihasilkan sama seperti respon imun ketika terinfeksi virus campak wild-type, tetapi konsentrasinya lebih sedikit.[10]
Setelah pemberian vaksin, antibodi imunoglobulin M (IgM) transien akan terlihat di darah dan antibodi IgA akan disekresi pada mukosa. Kemudian, antibodi IgG akan diproduksi dan bertahan di darah sampai beberapa tahun ke depan.[11,12]
Imunitas seluler seperti limfosit T CD4+ dan CD8+ yang spesifik terhadap virus campak juga akan diproduksi. Adanya antibodi terhadap protein H dan F, yang berperan untuk menetralisasi virus, dengan kadar >120 mIU/mL menandakan proteksi terhadap virus campak telah terbentuk. Seiring waktu, konsentrasi antibodi pascaimunisasi dapat berkurang, atau bahkan tidak terdeteksi. Namun, memori reaksi imun akan terus ada, sehingga kekebalan tubuh terhadap virus tetap terjaga.[11,12]
Efektivitas vaksin campak akan bertambah jika diberikan pada usia yang lebih tua. Pemberian vaksin campak pada anak di bawah 6 bulan tidak dapat menginduksi serokonversi, karena sistem imun anak belum sempurna dan antibodi dari ibu dapat menghancurkan virus campak dalam vaksin.[13]
Tinjauan sistematis dan metaanalisis oleh Lochlain, et al pada tahun 2019 menilai imunogenesitas, efektivitas, dan keamanan vaksinasi campak pada bayi berusia di bawah 9 bulan. Studi tersebut mendapatkan efektivitas vaksin pada bayi berusia di bawah 9 bulan adalah 51%, sedangkan efektivitas pada bayi berusia di atas 9 bulan adalah 83%.[14]
Rasio titer antibodi pada kelompok usia 4–8 bulan ditemukan lebih rendah 0,46 kali, dibandingkan kelompok usia 9 bulan atau lebih. Namun, tidak didapatkan perbedaan risiko efek samping, misalnya demam atau urtikaria, antara kelompok yang berusia di bawah 9 bulan, maupun di atas 9 bulan. Berdasarkan temuan studi, diketahui bahwa efektivitas vaksin dan titer antibodi lebih tinggi pada pemberian vaksin campak di usia yang lebih tua.[14]
Durasi proteksi pasca imunisasi campak bervariasi antar individu. Namun pada sebagian besar individu yang sehat, pemberian vaksin akan memberikan kekebalan terhadap campak untuk seumur hidup.[15]
Farmakokinetik
Hingga saat ini, tidak terdapat studi farmakokinetik mengenai vaksin campak.[16]
Direvisi oleh: dr. Livia Saputra