Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Formulasi Vaksin Campak general_alomedika 2022-09-23T09:37:25+07:00 2022-09-23T09:37:25+07:00
Vaksin Campak
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Formulasi Vaksin Campak

Oleh :
dr.Shofa Nisrina Luthfiyani
Share To Social Media:

Formulasi vaksin campak yang tersedia di Indonesia saat ini adalah bentuk vaksin kombinasi measles-rubella (MR) dan measles-mumps-rubella (MMR). Vaksin MR termasuk ke dalam program vaksinasi yang disubsidi pemerintah.

Bentuk Sediaan

Vaksin campak tersedia dalam bentuk serbuk dan pelarut dalam satu kemasan. Pelarut yang ada biasanya tidak mengandung pengawet karena dapat menginaktivasi virus dan bersifat steril.

Ada beberapa jenis strain virus yang biasanya digunakan sebagai vaksin campak. Strain pertama yang mendapatkan lisensi untuk digunakan dalam vaksin campak adalah Edmonston B, tetapi sering menyebabkan demam dan ruam kulit.

Beberapa strain yang merupakan turunan dari Edmonston, antara lain Schwarz, Edmonston-Zagreb, AIK-C, dan Moraten. Strain Moraten banyak dipakai di Amerika Serikat, sedangkan Schwarz banyak dipakai di berbagai negara.

Vaksin campak mengandung antibiotik neomisin dalam jumlah sedikit, yaitu kurang dari 25 μg, yang merupakan sisa dari proses manufaktur. Vaksin campak juga mengandung stabilisator, misalnya albumin manusia, sorbitol, dan gelatin terhidrolisa.[10–12]

Cara Penggunaan

Dosis pemberian vaksin MR adalah 0,5 mL, disuntikkan subkutan dengan  sudut kemiringan 45°. Vaksinasi dilakukan menggunakan alat suntik sekali pakai 0,5 mL. Ambill vaksin yang telah dilarutkan dengan cara memasukkan jarum ke dalam vial vaksin, dengan memastikan ujung jarum berada di bawah permukaan larutan vaksin untuk menghindari masuknya udara.

Pada anak dengan usia yang lebih muda, penyuntikan bisa dilakukan di paha sisi anterolateral, sedangkan pada anak yang berusia lebih tua atau pada dewasa, penyuntikkan bisa dilakukan pada otot deltoid lengan kiri atas.

Setelah menyuntikkan vaksin, tarik jarum keluar. Ambil kapas kering baru, lalu tekan pada bekas suntikan. Bila terjadi perdarahan, kapas tetap ditekan pada lokasi suntikan hingga darah berhenti.[2,4,10]

Cara Penyimpanan

Vaksin yang mengandung virus campak disimpan dalam bentuk kering atau tidak dicampur dengan pelarut, di suhu <8°C. Untuk penyimpanan dalam jangka waktu lama dan menjaga potensi virus, vaksin dapat disimpan dengan suhu –70 sampai –20° C. Pelarut tidak perlu dibekukan dan dapat disimpan dalam suhu lingkungan. Namun, sebelum digunakan pelarut perlu didinginkan pada suhu 2–8°C.[12]

Setelah dicampurkan, vaksin dapat bertahan selama 6 jam dalam suhu 2–8°C. Namun, vaksin yang telah dicampur tidak dapat bertahan lama di suhu ruang. Sekitar 50% potensi vaksin akan menghilang jika dibiarkan selama 1 jam pada suhu 20°C dan akan hilang hampir seluruh potensinya setelah dibiarkan 1 jam pada suhu 37°C.

Vaksin campak juga sensitif terhadap cahaya, sehingga harus disimpan dalam kemasan berwarna yang melindungi dari sinar matahari dan disimpan dalam tempat yang gelap setelah dilarutkan dengan pelarutnya. Di lapangan, simpan vaksin dalam vaccine carrier yang berisi cool pack.[2,10]

Kombinasi dengan Obat Lain

Saat ini, sediaan vaksin campak monovalen sudah ditinggalkan dan digantikan dengan sediaan kombinasi dengan vaksin lain, seperti measles-rubella (MR) dan measles-mumps-rubella (MMR). Selain itu, terdapat juga kombinasi vaksin campak dengan varicella, yaitu berupa measles-mumps-rubella-varicella (MMRV).

Hingga saat ini, di Indonesia hanya tersedia vaksin MR dan MMR. Vaksin MR sudah masuk ke dalam program pemerintah, tetapi vaksin MMR belum. Tidak ada perbedaan respon imunitas antara vaksin monovalen atau vaksin kombinasi.[3,10]

 

 

Direvisi oleh: dr. Livia Saputra

Referensi

2. Kementerian Kesehatan RI. Kampanye Imunisasi Measles Rubella (MR). 2017 https://www.who.int/docs/default-source/searo/indonesia/non-who-publications/2017-mr-guidance-immunization-campaign-moh-bahasa.pdf?sfvrsn=4c49454a_2
3. IDAI. Jadwal Imunisasi IDAI 2020. 2021 https://www.idai.or.id/tentang-idai/pernyataan-idai/jadwal-imunisasi-idai-2020
4. CDC. The Epidemiology and Prevention of Vaccine-Preventable Diseases. 2021 https://www.cdc.gov/vaccines/pubs/pinkbook/meas.html#
10. World Health Organization. Measles vaccines: WHO position paper – April 2017. 2017;17:205-228
11. World Health Organization. The immunological basis for immunization series: module 7: measles. Geneva: World Health Organization. 2020 https://www.who.int/publications/i/item/9789241516655
12. Strebel PM et al. Chapter 21 - Measles vaccine. In: Offt SA, Plotkin WA, Orenstein PA, et al. Vaccines. Ed 7. Elsevier: 2017

Farmakologi Vaksin Campak
Indikasi dan Dosis Vaksin Campak

Artikel Terkait

  • Bukti Medis untuk Mematahkan Mitos Antivaksin
    Bukti Medis untuk Mematahkan Mitos Antivaksin
  • Cara Menyiasati Keraguan Vaksin
    Cara Menyiasati Keraguan Vaksin
  • KIPI dan Pelaporannya di Indonesia
    KIPI dan Pelaporannya di Indonesia
  • Perubahan Jadwal Imunisasi Anak Berdasarkan IDAI Tahun 2020
    Perubahan Jadwal Imunisasi Anak Berdasarkan IDAI Tahun 2020
  • Perubahan Jadwal Imunisasi Anak Menurut IDAI 2023
    Perubahan Jadwal Imunisasi Anak Menurut IDAI 2023

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 13 Januari 2025, 08:54
Pemberian metilprednisolon untuk pasien campak
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, ijin bertanya. Apakah pemberian metilprednisolon 2x4 mg selama 3 hari dibolehkan untuk pasien 17 thn dengan campak hari ke-5? Saat ini keluhan...
Anonymous
Dibalas 07 November 2024, 14:25
Dosis vitamin A pada campak
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dok.Izin bertanya.Dalam hal pemberian vitamin A untuk campak pd anak usia dibawah 6 bulan. Sebanyak 50.000IU/ hari diberi 2 dosis.Sedgkan sediaan di pkm...
Anonymous
Dibalas 25 Oktober 2024, 10:22
Vaksin campak tidak diberikan sesuai dengan dosis seharusnya
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Jika dosis vaksin campak yg diberikan kurang dari 0,5 ml ,apakah perlu dilakukan pengulangan ?

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.