Pendahuluan Vaksin Hepatitis B
Vaksin hepatitis B merupakan vaksin yang digunakan untuk mencegah infeksi yang disebabkan semua subtipe virus Hepatitis B (HBV). HBV dapat menyebabkan peradangan pada hepar hingga menjadi gangguan fungsi hepar kronik dan karsinoma hepatoseluler. Untuk itu, penting dilakukan vaksinasi hepatitis B karena penularan hepatitis B lebih mudah dan lebih cepat dibandingkan dengan penularan HIV.[1-4]
Vaksin hepatitis B direkomendasikan untuk diberikan pada semua bayi, anak usia di bawah 19 tahun yang belum memperoleh vaksinasi, kelompok usia 19-59 tahun, dan lansia dengan faktor risiko hepatitis B. Di Indonesia, vaksin hepatitis B diberikan segera setelah lahir pada semua bayi sebelum berumur 24 jam. Untuk bayi dengan berat lahir kurang dari 2000 gram, vaksin hepatitis B sebaiknya ditunda sampai berumur 1 bulan atau lebih. Ini disebabkan karena sebagian bayi dengan berat lahir kurang dari 2000 gram tidak dapat memberikan respons imun seperti bayi cukup bulan dan berat lahir normal.
Selanjutnya, vaksin hepatitis B diberikan pada umur 2, 3, 4, dan 18 bulan bersama Diphtheria toxoid, tetanus toxoids, and whole-cell pertussis (DTwP) atau Diphtheria and tetanus toxoids, and acellular pertussis (DTaP).[5]
Tabel 1. Deskripsi Singkat Vaksin Hepatitis B
Perihal | Deskripsi |
Kelas | Obat yang mempengaruhi sistem imun[6] |
Subkelas | Vaksin[6] |
Akses | Resep[6] |
Wanita hamil | Kategori FDA: C[7] Kategori TGA: B2[8] |
Wanita menyusui | Tidak diketahui apakah dikeluarkan ke ASI[9] |
Anak-anak | Dapat digunakan pada anak-anak[5] |
Infant | Dapat digunakan pada bayi[5] |
FDA | Approved[7] |
Penulisan pertama oleh: dr. Shofa Nisrina Luthfiyani