Kontraindikasi dan Peringatan Vaksin Hepatitis B
Kontraindikasi vaksin hepatitis B adalah pada pasien yang pernah memiliki reaksi alergi terhadap komponen vaksin ini. Peringatan diperlukan terkait penggunaan pada bayi dengan berat badan lahir rendah dan anak yang sedang mengalami infeksi derajat berat.[5,10,14]
Kontraindikasi
Kontraindikasi vaksin hepatitis B adalah adanya laporan syok anafilaksis pada vaksinasi sebelumnya yang dikaitkan dengan adanya hipersensitivitas terhadap vaksin hepatitis B, komponen yang terdapat dalam vaksin hepatitis B, ataupun ragi yang ada dalam vaksin hepatitis B.[7,9,20,21]
Peringatan
Peringatan pemberian vaksin hepatitis B terkait dengan penyakit infeksi akut, bayi yang lahir prematur, bayi yang lahir dengan berat kurang dari 2000 g, dan seseorang dengan gangguan pembekuan darah.[5,10,14]
Penyakit Infeksi Akut
Pada anak dengan penyakit infeksi akut yang berat, pertimbangkan apakah vaksinasi perlu ditunda terlebih dahulu hingga kondisi badan anak sehat. Demam dan kondisi akut yang ringan bukanlah indikasi penundaan vaksin. Pertimbangkan untung rugi vaksinasi berdasarkan kondisi masing-masing pasien.[5,10,14]
Bayi Prematur
Terdapat laporan kejadian apneu setelah vaksinasi hepatitis B pada bayi prematur. Dasarkan keputusan terkait dengan status medis bayi dan potensi manfaat serta kemungkinan risiko dari vaksin hepatitis B.[3,7,9,20]
Bayi Baru Lahir dengan Berat Kurang dari 2000 gram
Pada bayi baru lahir dengan berat badan kurang dari 2000 gram dan HBsAg ibu negatif, tunda pemberian vaksin hepatitis B hingga berat badan mencapai 2000 gram atau vaksinasi dapat dimulai pada usia kronologis 1 bulan.
Pada kasus berat badan kurang dari 2000 gram dan status HBsAg ibu positif atau tidak diketahui, dapat diberikan HBIG 0,5 mg dalam 12 jam sejak bayi lahir dan vaksin hepatitis B 5µg/0,5 ml. Namun, pemberian vaksin hepatitis B tidak boleh dihitung sebagai dosis pertama dalam seri pemberian vaksin dan harus diikuti dengan rejimen standar 3 dosis penuh (total 4 dosis).[5,10,14]
Gangguan Pembekuan Darah
Pada pasien dengan gangguan pembekuan darah, seperti pasien yang memperoleh terapi antikoagulan, koagulopati, dan hemofilia, penyuntikan dapat dilakukan secara subkutan.[2,3,7,9,10,14]
Penulisan pertama oleh: dr. Shofa Nisrina Luthfiyani