Indikasi dan Dosis Vaksin Rubella
Indikasi vaksin rubella adalah pencegahan penyakit rubella baik untuk anak maupun dewasa, hal ini terutama mengingat komplikasi paling berat dari rubella, yaitu sindrom kongenital rubella. Pemberian vaksin rubella sebagai profilaksis pasca eksposur terhadap virus rubella tidak bermanfaat, tetapi dapat tetap diberikan dan mungkin dapat mencegah penyakit apabila terekspos terhadap virus kembali.
Pencegahan Penyakit Rubella
Tidak ada perbedaan dosis antara anak dan dewasa; 1 dosis yang diberikan adalah sebanyak 0,5 mL. Namun, waktu pemberian pada anak disesuaikan dengan jadwal imunisasi sesuai pedoman nasional, sementara orang dewasa bergantung pada status imunitas dan kehamilan.
Anak-anak
Pada pasien anak, vaksin rubella diberikan dengan dosis 0,5 mL secara subkutan atau intramuskular sebanyak dua kali. Sesuai dengan anjuran jadwal imunisasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), vaksin rubella MR diberikan pada usia bayi 9 bulan; bila hingga usia 12 bulan bayi belum mendapat vaksin MR, maka dapat diberikan vaksin MMR. Pada usia 18 bulan, anak dapat diberikan vaksin MR ataupun MMR. Selanjutnya usia 5-7 tahun dapat diberikan vaksin MR atau MMR.[11,13]
Dewasa
Pada pasien dewasa, Vaksin rubella diberikan dengan dosis 0,5 mL secara subkutan atau intramuskular. Dosis kedua diberikan dengan jarak setidaknya 28 hari atau sesuai dengan pedoman nasional.[11]
Pada wanita yang merencanakan kehamilan disarankan untuk di cek status imunitasnya terhadap rubella, jika rendah, maka dianjurkan untuk mendapat 2 dosis vaksin rubella (MMR atau MR) dengan interval 3 bulan dan dosis ke 2 minimal 1 bulan sebelum hamil. Hal ini disebabkan rentannya risiko penularan terhadap bayi di kandungan jika terjangkit virus rubella semasa hamil.[4]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja