Farmakologi Vaksin COVID-19 Sinovac
Farmakologi vaksin Sinovac atau CoronaVac adalah memaparkan tubuh dengan virus yang kemampuannya untuk menginfeksi dan mereplikasi sudah dihilangkan, tapi masih memiliki kemampuan untuk bekerja sebagai imunogen sehingga dapat mengaktifkan sistem imun. Belum terdapat studi farmakokinetik vaksin CoronaVac.[3-8]
Farmakodinamik
CoronaVac dikembangkan sebagai vaksin COVID-19 yang merupakan suatu inactivated virus vaccine, atau dikenal juga dengan vaksin WKF (whole killed virus). Sebagai inactivated vaccine, CoronaVac memaparkan tubuh dengan virus penyebab COVID-19 yang kemampuannya untuk menginfeksi dan mereplikasi sudah dihilangkan. Namun, masih mampu bekerja sebagai imunogen untuk mengaktifkan sistem imun tubuh. Vaksin menginduksi efektor imunitas tubuh, diantaranya dengan memicu produksi antibodi oleh sel limfosit B. Efektor lainnya adalah sel limfosit T CD8⁺ yang dapat membatasi penyebaran virus dengan mengenali dan membunuh sel yang terinfeksi, atau mensekresi sitokin antiviral yang spesifik dan limfosit T-helper CD4⁺. [7,8]
Farmakokinetik
Hingga saat ini, belum terdapat studi farmakokinetik mengenai absorpsi, distribusi, metabolisme, dan eliminasi obat vaksin CoronaVac.[3,5,6]
Direvisi oleh: dr. Andrea Kaniasari