Efek Samping dan Interaksi Obat Magnesium
Efek samping konsumsi magnesium adalah hipermagnesemia dengan gejala toksisitas muncul pada kadar sekitar >2,6 mg/dL. Kalsium glukonat maupun dialisis dapat dipertimbangkan sesuai klinis pada kondisi toksisitas. Interaksi obat dengan garam magnesium dapat menyebabkan perubahan farmakokinetik dan meningkatkan risiko timbulnya efek samping.[6]
Efek Samping
Magnesium dalam dosis 350 mg per hari pada orang dewasa umumnya dapat ditoleransi tanpa menimbulkan efek samping. Jika penggunaan garam magnesium berlebihan, dapat timbul toksisitas akibat hipermagnesemia pada kadar sekitar >2,6 mg/dL. Gejala hipermagnesemia antara lain flushing, hipotensi, vasodilatasi, hiporefleks, penurunan kesadaran, kelemahan otot, diare, iritasi saluran pencernaan, ileus paralitik, depresi napas, hingga henti napas.
Risiko hipermagnesemia lebih tinggi pada pasien dengan insufisiensi ginjal karena retensi magnesium. Kadar magnesium >6 mg/dl dapat menyebabkan aritmia, pemanjangan interval PR, kompleks QRS yang lebar, dan gelombang T yang tinggi. Bila kadar >15 mg/dl dapat menyebabkan henti jantung.
Hipermagnesemia dan toksisitas magnesium dapat diterapi dengan penggunaan alat bantu napas, pemberian kalsium glukonat atau kalsium klorida 500-1000 mg IV, furosemide, dan dialisis.[1-3]
Interaksi Obat
Magnesium berinteraksi dengan berbagai obat, misalnya proguanil, nitrofurantoin, dan zat besi.[6]
Menurunkan Kadar Magnesium
Kadar magnesium dapat menurun bila diberikan dengan:
-
Proton pump inhibitor, seperti omeprazole, dan pantoprazole
- Imunosupresan, seperti siklosporin, tacrolimus, dan sirolismus
Epidermal growth factor receptor (EGFR)-inhibitor, seperti cetuximab
- Diuretik, seperti thiazide, dan furosemide
- Obat kemoterapi, seperti cisplatin, amsacrine
- Agonis beta adrenergik, seperti salbutamol, dan teofilin
- Antibiotik, yaitu golongan aminoglikosida, dan amphotericin B; maupun antivirus, seperti terfenadine, dan astemizole
- Antihistamin, seperti terfenadine, dan astemizole[2,17]
Obat lain yang dapat menurunkan kadar magnesium adalah digoxin, bifosfonat, insulin, cimetidine, dan estrogen. Obat golongan antiepilepsi, seperti seperti phenytoin, dan phenobarbital, dan kortikosteroid, seperti betamethasone, dexamethasone, dan triamcinolone juga dapat menyebabkan penurunan kadar magnesium.[2,17]
Meningkatkan Kadar Magnesium
Interaksi magnesium dengan lithium karbonat, antidepresan (sertraline, amitriptyline), dan diuretik hemat kalium menyebabkan peningkatan kadar magnesium dalam serum.[2]
Menurunkan Absorpsi Obat Lain
Pemberian garam magnesium dapat menurunkan absorpsi berbagai obat lain, seperti proguanil, nitrofurantoin, dan zat besi.[6]