Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi dan Dosis Magnesium general_alomedika 2024-11-12T09:01:56+07:00 2024-11-12T09:01:56+07:00
Magnesium
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Indikasi dan Dosis Magnesium

Oleh :
dr. Virly Isella
Share To Social Media:

Indikasi magnesium adalah sebagai suplementasi dalam kondisi hipomagnesemia, pencegahan kejang pada kasus preeklampsia dan eklampsia, serta tata laksana aritmia dan dispepsia. Magnesium merupakan salah satu zat yang diperlukan oleh tubuh dengan jumlah kebutuhan harian disesuaikan dengan usia, jenis kelamin, kehamilan, dan menyusui.[1,2]

Tabel 1. Kebutuhan Harian atau Recommended Dietary Allowance (RDA) Magnesium (dalam mg)

Usia Laki-Laki Perempuan Hamil Menyusui
0-6 bulan 30 30

 

tidak ada data

7-12 bulan 75 75
1-3 tahun 80 30
4-8 tahun 130 130
9-13 tahun 240 240
14-18 tahun 410 360 400 360
19-30 tahun 400 310 350 310
31-50 tahun 420 310 360 320
51+ 420 320 tidak ada data

Sumber: dr. Virly Isella, 2021[2]

Hipomagnesemia

Hipomagnesemia adalah suatu kondisi dimana kadar magnesium serum <1,8 mg/dL. Kondisi ini dapat disebabkan asupan magnesium yang inadekuat, gangguan penyerapan pada saluran pencernaan, disfungsi ginjal, penggunaan diuretik, dan alkoholisme.

Hipomagnesemia dapat asimptomatik, maupun dengan gejala, seperti mual, muntah, kelemahan, parestesi, hingga kejang tonik-klonik akibat hipomagnesemia berat (kadar magnesium kurang dari 1,25 mg/dL). Hipomagnesemia juga ditandai dengan:

  • Gangguan sistem kardiovaskular, seperti aritmia, torsade de pointes, fibriliasi ventrikel, dan hipertensi

  • Gangguan neuromuskular, seperti disfagia, hiperrefleks, tremor, tanda Chvostek, tanda Trousseau, dan fasikulasi otot
  • Sistem saraf pusat, seperti depresi, agitasi, psikosis, nistagmus, dan kejang
  • Abnormalitas elektrolit lain, seperti hipokalsemia dan hipokalemia[2-4]

Dosis

Pengobatan dengan garam magnesium diindikasikan pada defisiensi magnesium simptomatik atau kadar magnesium terus-menerus <1,25 mg/dL. Sekitar 2 kali jumlah defisit yang diperkirakan harus diberikan pada pasien dengan fungsi ginjal normal, karena sekitar 50% magnesium yang diberikan akan diekskresikan ke urine. Garam magnesium oral (misalnya, magnesium glukonat 500-1000 mg per oral 3 kali sehari) diberikan selama 3-4 hari.

Pemberian parenteral dapat dipertimbangkan pada hipomagnesemia berat dan simptomatik yang tidak dapat mentoleransi obat oral. Pada pemberian magnesium secara parenteral, larutan magnesium sulfat 10% (1 g/10 mL) tersedia untuk penggunaan intravena dan larutan 50% (1 g/2 mL) tersedia untuk penggunaan intramuskular. Konsentrasi magnesium serum harus sering dipantau selama terapi, terutama jika diberikan pada pasien dengan insufisiensi ginjal atau dalam dosis berulang.

Pada hipomagnesemia simptomatik berat (misalnya, magnesium <1,25 mg/dL dengan kejang atau gejala berat lainnya), dosis 2-4 g magnesium sulfat IV diberikan selama 5-10 menit dapat dipetimbangkan. Apabila kejang berlanjut, dosis dapat diulang hingga total 10 g selama 6 jam. Pada pasien yang kejangnya berhenti, 10 g magnesium dalam 1 L dextrose 5% dapat diberikan selama 24 jam, dilanjutkan dengan magnesium hingga 2,5 g setiap 12 jam untuk menggantikan dan mencegah defisit lebih lanjut.

Bila magnesium serum ≤1,25 mg/dl tetapi gejala tidak terlalu berat, magnesium sulfat dapat diberikan IV dalam dextrose 5% dengan kecepatan 1 g/jam sebagai infus lambat hingga 10 jam. Dalam kasus hipomagnesemia yang lebih ringan, suplementasi bertahap dapat dilakukan dengan pemberian dosis parenteral yang lebih kecil selama 3-5 hari sampai konsentrasi magnesium serum normal.[14]

Preeklampsia Berat dan Eklampsia

Magnesium dapat diberikan pada preeklampsia berat (PEB) dan eklampsia. Pada kasus tersebut, pemberian magnesium sulfat bertujuan untuk mencegah dan mengontrol kejang.

Pada kasus PEB dan eklampsia, pemberian magnesium sulfat dapat diberikan secara IV atau IM. Pemberian secara IV dimulai dengan dosis inisial 4-6 gram yang diberikan selama 15-30 menit pada saat awitan persalinan, kemudian 1-2 gr/jam selama paling tidak 24 jam pascapersalinan. Kecepatan maksimal pemberian yaitu 3 gr/jam. Bila terjadi kejang, dapat diberikan bolus ekstra magnesium sulfat 2-4 gr.[3,5]

Pemberian magnesium sulfat IM dimulai dengan dosis inisial 10 gr, yang disuntikkan dengan dosis masing-masing 5 gr di tiap bokong pada saat awitan persalinan. Kemudian, dilanjutkan penyuntikan sebesar 5 gram setiap 4 jam sekali paling tidak selama 24 jam setelah persalinan.[5]

Aritmia

Magnesium sulfat dapat diberikan pada kasus aritmia, seperti ventrikular takikardia dan torsades de pointes. Dosis yang digunakan yaitu 2 gram intravena selama 10-15 menit, dan dapat diulang satu kali bila perlu.[6]

Dispepsia (Antasida)

Magnesium karbonat 500 mg/hari per oral, diberikan sebanyak 3 kali sehari, dapat digunakan dalam tata laksana dispepsia. Pilihan lain adalah magnesium hidroksida 400 mg, dikunyah 1-2 tablet, 4 kali sehari atau bila diperlukan.[13,15,16]

Referensi

1. National Center for Biotechnology Information. PubChem Compound Summary for CID 5462224, Magnesium. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Magnesium. Accessed Aug. 20, 2021.
2. Schwalfenberg GK, Genuis SJ. The Importance of Magnesium in Clinical Healthcare. Scientifica (Cairo). 2017;2017:4179326. doi:10.1155/2017/4179326
3. Allen MJ, Sharma S. Magnesium. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK519036/
4. Ahmed F, Mohammed A. Magnesium: The Forgotten Electrolyte-A Review on Hypomagnesemia. Med Sci (Basel). 2019 Apr 4;7(4):56. doi: 10.3390/medsci7040056. PMID: 30987399; PMCID: PMC6524065.
5. MIMS Indonesia. Magnesium Sulfate. 2021. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/magnesium%20sulfate?mtype=generic
6. Badan Pengawas Obat dan Makanan. Magnesium. Pionas, 2015. http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-9-gizi-dan-darah/94-mineral/941-kalsium-dan-magnesium/9413-magnesium
13. MIMS Indonesia. Magnesium Carbonate. 2021. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/magnesium%20carbonate?mtype=generic
15. Badan Pengawas Obat dan Makanan. Magnesium Karbonat. Pionas, 2015. http://pionas.pom.go.id/monografi/magnesium-karbonat
16. Badan Pengawas Obat dan Makanan. Magnesium Hidroksida. Pionas, 2015. http://pionas.pom.go.id/monografi/magnesium-hidroksida

Formulasi Magnesium
Efek Samping dan Interaksi Obat ...

Artikel Terkait

  • Suplementasi Magnesium Tidak Bermanfaat untuk Kram Otot
    Suplementasi Magnesium Tidak Bermanfaat untuk Kram Otot
  • Suplemen Magnesium Untuk Insomnia pada Dewasa - Telaah Jurnal Alomedika
    Suplemen Magnesium Untuk Insomnia pada Dewasa - Telaah Jurnal Alomedika
  • Hubungan Pemberian Kalium dan Magnesium Intravena dengan Konversi Atrial Fibrilasi
    Hubungan Pemberian Kalium dan Magnesium Intravena dengan Konversi Atrial Fibrilasi
Diskusi Terbaru
dr.Afif Naufar
Dibalas 20 jam yang lalu
Luka bakar terkena knalpot motor - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr.Afif Naufar
1 Balasan
Alo Dokter. Pasien perempuan 22 tahun konsultasi melalui chat dengan keluhan kaki betis terkena knalpot 2 hari lalu. Luka sudah dikompres dingin dan diberi...
dr.Tia fajarsari
Dibalas 4 jam yang lalu
Tatalaksana lanjutan pada pasien dengan suspek hordeolum yang tidak membaik dengan antibiotik topikal
Oleh: dr.Tia fajarsari
1 Balasan
Alo dokter, izin tanya dok ada pasien usia 30 thn Keluhan benjolan di mata sebelah kiri dirasakan 1 minggu lebihMakin membesar dan nyeri Sdh di berikan obat...
dr. Kevyn Renaldy Wiratama Popang
Dibalas 17 jam yang lalu
Tatalaksana tangan kering dan sering gatal - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Kevyn Renaldy Wiratama Popang
4 Balasan
Alo dokter, saya memiliki pasien remaja usia 15 tahun dengan keadaan di gambar, awalnya pasien tidak merasakan apa-apa ,namun sudah beberapa hari ini gatal...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.