Pemeriksaan HIV Generasi Keempat Memiliki Angka Positif Palsu yang Tinggi

Oleh :
dr. Immanuel Natanael Tarigan

Pemeriksaan HIV generasi keempat yang menggabungkan pemeriksaan antibodi dan antigen memiliki tingkat spesifisitas yang tinggi, tetapi tidak cocok digunakan untuk skrining akibat tingginya angka positif palsu.

Salah satu permasalahan yang timbul pada praktik sehari-hari adalah sulitnya mendiagnosis HIV pada pasien dengan faktor risiko akut. Pasien yang baru saja mengalami faktor risiko akut seringnya masih terdeteksi negatif oleh pemeriksaan HIV konvensional pada masa waktu jendela. Pemeriksaan dengan Western Blot atau pemeriksaan imunologis, bahkan polymerase chain reaction (PCR) yang merupakan baku emas diagnosis membutuhkan banyak usaha dan dana untuk dilakukan sehingga tidak dapat digunakan sebagai pemeriksaan rutin. Untuk itu, diperlukan modalitas pemeriksaan lain dengan waktu jendela yang lebih cepat.

Kebutuhan akan pemeriksaan HIV saat ini semakin berkembang. Ditambah lagi dengan adanya anjuran di Amerika Serikat oleh CDC yang menyarankan untuk melakukan pemeriksaan HIV tidak hanya pada mereka yang memiliki risiko atau yang masuk dalam program saja, tetapi juga semua pasien berumur 13-63 tahun yang datang ke fasilitas kesehatan. Untuk menjawab kebutuhan ini, diperlukan metode pemeriksaan yang tidak hanya memiliki sensitivitas yang tinggi sehingga dapat digunakan sebagai alat deteksi dini, tetapi juga memiliki spesifisitas yang tinggi.

Referensi