Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Angioedema general_alomedika 2022-11-09T13:41:59+07:00 2022-11-09T13:41:59+07:00
Angioedema
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Angioedema

Oleh :
Yelvi Levani
Share To Social Media:

Diagnosis angioedema dapat ditegakkan terutama saat pemeriksaan fisik yaitu ditemukan non pitting edema pada kulit dan mukosa dengan sensasi lebih menyakitkan daripada gatal. Pembengkakan terjadi jelas dan tiba-tiba, bisa di wajah, ekstremitas dan genitalia.

Anamnesis ditujukan untuk mencari etiologi, sedangkan pemeriksaan tanda vital penting untuk menyingkirkan kemungkinan syok anafilaksis. Sebagian besar kasus angioedema tidak memerlukan pemeriksaan penunjang.[5,6,9]

Anamnesis

Anamnesis yang baik dan detail bertujuan untuk mencari etiologi angioedema. Informasi yang harus digali dalam anamnesa misalnya:

  • Onset kejadian, angioedema akut bila terjadi <6 minggu dan angioedema kronik bila terjadi >6 minggu
  • Faktor pencetus misalnya mengkonsumsi makanan atau obat-obatan tertentu, gigitan serangga/sengatan lebah, aktivitas fisik
  • Gejala penyerta misalnya urtikaria, suara serak, tenggorokan seperti tercekik, sulit menelan, mual, muntah, pembesaran perut (asites), nyeri perut
  • Riwayat mengalami angioedema sebelumnya, untuk mengetahui adanya angioedema rekuren
  • Riwayat penyakit sebelumnya, misalnya autoimun
  • Riwayat keluarga[5]

Pada angioedema herediter, idiopatik atau yang diinduksi obat-obatan, maka terdapat episode yang terdiri dari muncul nya gejala angioedema selama 1-7 hari dan sembuh sendiri. Keparahan gejala dapat bervariasi pada pasien yang sama.[5]

Pemeriksaan Fisik

Angioedema didefinisikan sebagai pembengkakan pada kulit dan mukosa yang tidak gatal dan non pitting, biasanya mempengaruhi lapisan kulit yang lebih dalam. Pembengkakan terjadi jelas dan tiba-tiba, serta sensasi yang dirasakan lebih menyakitkan daripada gatal.

Sedangkan pada urtikaria pembengkakan kulit lebih superfisial dan terasa gatal-gatal. Di klinik pasien dapat datang dengan angioedema saja, urtikaria saja, atau kombinasi urtikaria dan angioedema.[6,9]

Angioedema sering menyerang daerah wajah, ekstremitas dan genitalia sehingga dapat terlihat pembengkakan di daerah mata, bibir, lidah, ekstremitas, juga di alat genital. Pemeriksaan laringoskopi disarankan untuk mengetahui apakah ada pembengkakan pada uvula dan laring. Pada pemeriksaan abdomen, dapat ditemukan distensi abdomen, tanda obstruksi usus dan penurunan bising usus.[5,9]

Pemeriksaan tanda-tanda vital seperti tekanan darah, frekuensi denyut nadi dan frekuensi napas penting untuk dilakukan karena angioedema bisa saja merupakan bagian dari syok anafilaksis yang mengancam nyawa.[5,9]

Diagnosis Banding

Karakteristik angioedema adalah pembengkakan kulit dan mukosa. Bila terjadi gejala angioedema, maka kemungkinan reaksi anafilaksis harus disingkirkan terlebih dahulu.

Reaksi anafilaksis merupakan reaksi alergi berat yang mengancam nyawa. Reaksi ini ditandai dengan penurunan tekanan darah secara drastis, penurunan kesadaran dan gangguan pernapasan. Penyebab reaksi anafilaksis seperti alergi obat dan alergi makanan.[5]

Selain itu, terdapat pembengkakan akibat penyebab lain yang sering didiagnosis banding dengan angioedema, seperti:

  • Pembengkakan wajah atau tangan yang simetris, biasanya berhubungan dengan perubahan hormon pada wanita
  • Pitting edema di perifer karena insufisiensi vena, gagal jantung kongestif, penyakit liver atau ginjal
  • Persisten pembengkakan wajah disebabkan sindrom vena cava superior
  • Persisten pembengkakan wajah terutama pada bibir dan mata, disebabkan granulomatous cheilitis (terkait Crohn disease, Melkersson-Rosenthal syndrome)[2]

Pemeriksaan Penunjang

Sebagian besar kasus angioedema tidak memerlukan pemeriksaan penunjang, karena biasanya angioedema tidak akan bertahan lebih dari 72 jam. Namun ada beberapa kasus muncul kembali di lokasi yang sama atau berpindah tempat, atau ada yang

pembengkakannya berlangsung selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan. Untuk kasus angioedema rekuren atau kronis tersebut maka diperlukan pemeriksaan penunjang untuk mencari pencetus, termasuk pemeriksaan alergi, laboratorium serta pencitraan.[6]

Pemeriksaan Alergi

Pemeriksaan alergi dapat dilakukan pada angioedema yang diduga disebabkan oleh reaksi hipersensitivitas tipe 1 atau angioedema yang berhubungan dengan urtikaria. Pemeriksaan yang dapat dilakukan di antaranya  skin prick test, skin patch test, tes kulit antibodi IgE atau Radio Allergo Sorbent Test (RAST).[18]

Pemeriksaan Laboratorium

Pada angioedema tanpa urtikaria yang terjadi berulang, disarankan untuk melakukan pemeriksaan untuk mencari penyebab angioedema herediter dan angioedema didapat. Misalnya pemeriksaan biokimia defisiensi C1-INH (level C4, level penghambat C1 esterase / C1-INH dan level C1q pada darah).[9]

Pemeriksaan laboratorium lain yang mungkin dapat dilakukan:

  • Pemeriksaan darah lengkap dan hitung jenis
  • Gambaran darah tepi
  • Tingkat sedimentasi eritrosit dan CRP
  • Tingkat D-dimer
  • Profil metabolik komprehensif
  • Urinalisis
  • Tes kelainan imunologi, seperti: ANA, level CH50
  • Tes khusus limfoma, seperti: Gamma GT, Serum Protein Elektroforesis (SPE), Imunoelektroforesa (IEP), Tes Coomb, B2 mikroglobulin[4]

Pencitraan

Bila dicurigai adanya keterlibatan organ internal, maka pemeriksaan pencitraan yang dapat dilakukan di antaranya:

  • Foto X-ray abdomen, untuk melihat angioedema usus yaitu gambaran seperti koin bertumpuk di usus

  • USG abdomen, menunjukkan adanya asites

  • Foto X-ray thorax, menunjukkan gambaran efusi pleura

  • Foto X-ray leher, menunjukkan pembengkakan jaringan lunak[19]

 

 

Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja

Referensi

2. Kaplan AP. Angioedema. WAO Journal. 2008;103-113.
4. Tarbox JA, Bansal A, Peiris AN. Angioedema. JAMA. 2018;319(19):2054.
5. Marx J, Hockberger R, Walls R. Urticaria and angioedema. Rosen’s Emergency Medicine 7th ed. Mosby. 2009
6. Sanches-Borges M, Asero R, Ansotegui IJ, et al. Diagnosis and treatment of urticaria and angioedema: a worldwide perspective. World Allergy Organ J. 2012 Nov. 5(11):125-47.
9. Banerji A, Sheffer AL. The spectrum of chronic angioedema. Allergic asthma Proc. 2009 Jan-Feb. 30(1):11-6.
18. Huang, SW. Pediatric Angioedema. Medscape. 2018.
19. Raman SP, Lehnert BE, Pruthi S. Unusual radiographic appearance of drug-induced pharyngeal angioedema and differential considerations. AJNR Am J Neuroradiol. 2009 Jan. 30(1):77-8.

Epidemiologi Angioedema
Penatalaksanaan Angioedema
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 09 Oktober 2023, 08:54
Mata bengkak dan lebam setelah minum obat
Oleh: Anonymous
6 Balasan
alo dokter. saya punya pasien yang awalnya datang dengan nyeri kepala setelah di periksa pasien juga memiliki nyeri ulu hati lalu di berikan kombinasi hyosin...
Anonymous
Dibalas 23 Agustus 2022, 08:10
Tatalaksana angioedema pada pasien anak usia 4 tahun
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Ijin diskusi ya, balita perempuan usia 4 tahun dengan keluhan bibir bengkak yang diketahui saat bangun tidur. Menurut orang tua pasien sepertinya...
dr. Reren Ramanda
Dibuat 10 Maret 2021, 05:18
Angioedema dan edema testis pada anak
Oleh: dr. Reren Ramanda
0 Balasan
Alo. Dokter, izin bertanya dok, kira kira apa saja ya dok DD untuk kondisi angioedema disertai edema testis yang timbul tiba-tiba pada anak usia sekolah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.