Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Angioedema general_alomedika 2022-11-09T13:47:32+07:00 2022-11-09T13:47:32+07:00
Angioedema
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Angioedema

Oleh :
Yelvi Levani
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan angioedema yang harus diberikan pada pasien dan keluarga adalah untuk tidak terlalu khawatir karena kebanyakan kasus angioedema dapat sembuh spontan.

Edukasi Pasien

Edukasi pasien mengenai angioedema adalah memberitahu bahwa angioedema terjadi selama beberapa menit hingga beberapa jam dan kemudian sembuh secara spontan. Pengobatan mungkin tidak diperlukan, tetapi obat-obatan tertentu seperti antihistamin dan steroid dapat membantu mengatasi gejala lebih cepat.[4,9]

Bila pencetus angioedema diketahui, maka pasien disarankan untuk menghindari pencetus tersebut misalnya makanan atau obat-obatan tertentu.[4,9]

Untuk angioedema kronis, herediter, idiopatik, atau berulang, pasien disarankan untuk kontrol teratur ke dokter ahli alergi imunologi. Klinik alergi/imunologi dapat memberikan pengujian terperinci dan perawatan yang optimal.[4,9]

Pasien dan keluarga mereka juga harus di konseling tentang tanda-tanda darurat akibat angioedema saluran napas. Dalam beberapa kasus yang parah, penggunaan epinefrin injeksi mungkin diperlukan. Pasien yang pernah mengalami angioedema berat dapat disarankan untuk melakukan injeksi epinefrin secara mandiri bila ada tanda gangguan napas. Namun, alat injeksi epinefrin mandiri (Epipen) belum tersedia di Indonesia.[4,9]

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit angioedema adalah dengan menghindari makanan yang dapat mencetuskan angioedema, seperti kacang, kerang, susu, dan telur. Serangga, seperti lebah, kumbang, tawon, dan semut sapi juga dapat mencetuskan angioedema sehingga sebisa mungkin menghindari gigitan serangga.

Adapun obat-obatan seperti antibiotik golongan penicillin dan sulfa dapat mencetuskan angioedema. Bila diketahui adanya riwayat angioedema akibat obat-obat tersebut, pasien sebaiknya mengkomunikasikan dengan dokter untuk mencegah peresepan obat tersebut. Berikut adala obat-obatan yang diketahui dapat mencetuskan angioedema:

  • Obat antibiotik: sulfadiazine, trimethoprim-sulfamethoxazole, penicillin V, amoksisilin, ampicillin, dicloxacillin

  • Obat ACE-inhibitor: captopril atau lisinopril

  • Obat-obatan golongan NSAID: ibuprofen, diklofenak, asam mefenamat)
  • Obat-obatan lain: aspirin, radiokontras[2,4]

Untuk angioedema yang disebabkan faktor fisik, maka perlu dihindari kondisi-kondisi seperti:

  • Perubahan suhu dingin yang menembus jaringan subkutan, misalnya tangan kontak dengan benda dingin, bibir makan es krim, atau berenang
  • Urtikaria kolinergik (urtikaria akibat panas), misalnya saat olahraga, berkeringat, mandi air panas, dan kadang-kadang kecemasan berat (keringat dingin)
  • Angioedema getar, misalnya menggosok handuk[9]

 

 

Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja

Referensi

2. Kaplan AP. Angioedema. WAO Journal. 2008;103-113.
4. Tarbox JA, Bansal A, Peiris AN. Angioedema. JAMA. 2018;319(19):2054.
9. Banerji A, Sheffer AL. The spectrum of chronic angioedema. Allergic asthma Proc. 2009 Jan-Feb. 30(1):11-6.

Prognosis Angioedema
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 09 Oktober 2023, 08:54
Mata bengkak dan lebam setelah minum obat
Oleh: Anonymous
6 Balasan
alo dokter. saya punya pasien yang awalnya datang dengan nyeri kepala setelah di periksa pasien juga memiliki nyeri ulu hati lalu di berikan kombinasi hyosin...
Anonymous
Dibalas 23 Agustus 2022, 08:10
Tatalaksana angioedema pada pasien anak usia 4 tahun
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Ijin diskusi ya, balita perempuan usia 4 tahun dengan keluhan bibir bengkak yang diketahui saat bangun tidur. Menurut orang tua pasien sepertinya...
dr. Reren Ramanda
Dibuat 10 Maret 2021, 05:18
Angioedema dan edema testis pada anak
Oleh: dr. Reren Ramanda
0 Balasan
Alo. Dokter, izin bertanya dok, kira kira apa saja ya dok DD untuk kondisi angioedema disertai edema testis yang timbul tiba-tiba pada anak usia sekolah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.