Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Ulkus Dekubitus general_alomedika 2024-05-10T09:05:47+07:00 2024-05-10T09:05:47+07:00
Ulkus Dekubitus
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Ulkus Dekubitus

Oleh :
dr. Amelia Febrina
Share To Social Media:

Patofisiologi dari ulkus dekubitus atau pressure injury merupakan sebuah proses kompleks yang dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor akan tetapi umumnya dipengaruhi oleh tekanan, gesekan, gaya geser, kelembaban dan nutrisi.

Tekanan

Berdasar penelitian terdahulu tekanan melebihi pada kapiler arteri diatas 30 – 32 mmHg dan vena sekitar 12 mmHg yang terus menerus dapat menimbulkan iskemi jaringan, nekrosis dan ulkus. Lokasi penekanan merupakan faktor yang dapat memperberat hal tersebut. Penonjolan tulang dengan lapisan kulit yang tipis seperti coccyx, prosesus spinosus, tumit, pergelangan kaki, dan siku.[2,4,5]

Berdasarkan penelitian terdahulu didapatkan imobilisasi lebih dari 2 jam menimbulkan efek ireversibel pada jaringan. Hal ini didukung oleh penelitian Dinsdale yang melaporkan apabila tekanan sebesar 70 mm Hg diaplikasikan selama 2 jam secara terus-menerus akan menimbulkan cedera pada jaringan yang bersifat ireversibel, namun apabila tekanan diberikan secara intermiten maka cedera dapat bersifat minimal meskipun tekanan yang diberikan sebanyak 240 mm Hg.[6-7]

Gaya Gesek

Gesekan yang terjadi antara kulit pasien dan permukaan seperti seprai, ranjang, kursi roda, dan sebagainya secara terus menerus akan menyebabkan luka pada kulit pasien. Luka yang dapat terjadi adalah abrasi, blister maupun cedera robek pada kulit pasien yang rapuh.

Gangguan integritas kulit akan meningkatkan water loss pada transepidermal sehingga meningkatkan kelembaban pada area di sekitar kulit yang terganggu. Peningkatan kelembaban ini nantinya akan meningkatkan gaya gesek pada kulit dengan cara meningkatkan perlengketan yang terjadi antara kulit dan permukaan lain.[2]

Kekuatan Geser

Kekuatan geser atau shear force akan berkembang ketika terjadi perlengketan pada kulit yang bergesekan pada permukaan lain. Gaya ini dihasilkan dari pergerakan relatif tulang dan jaringan sub kutaneus terhadap kulit yang tertahan akibat gaya gesek.[4]

Kelembaban

Lingkungan yang lembap akibat urine, inkontinensia fekal maupun drainase luka dapat meningkatkan risiko terjadinya peningkatan kerusakan yang disebabkan oleh tekanan, gesekan, dan pergeseran. Kulit nantinya akan rentan terhadap maserasi dan ekskoriasi.[4]

Malnutrisi

Faktor lain yang berkontribusi terhadap terjadinya luka tekan adalah nutrisi pasien, infeksi, edema dan faktor-faktor yang masih belum dapat diketahui secara jelas. Faktor nutrisi dari pasien merupakan salah satu faktor yang penting.

Malnutrisi protein dan energi dapat menurunkan aktivitas selular fibroblas dan memperlambat angiogenesis pada fase proliferasi sehingga nantinya sintesis dari kolagen akan berkurang. Hal ini nantinya akan berakibat pada luka yang akan terus terbuka.[8]

Manifestasi yang dapat berkontribusi dari pasien dengan penyakit kronis ataupun defisiensi nutrisi adalah rendahnya serum albumin, prealbumin dan transferrin yang penting sebagai faktor penyembuhan luka. Nutrisi merupakan salah satu pedoman klinis dari manajemen luka.[2,4]

 

 

Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri

Referensi

2. Thorne CH, Adelan DM, Ahmad J, Aly AS. Grabb and Smith’s Plastic Surgery. Seventh. Chung KC, Mehrara BJ, Gosain AK, Gurtner GC, Spear SL, editors. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins; 2014.
3. National Pressure Ulcer Advisory Panel, European Pressure Ulcer Advisory Panel, Pan Pacific Pressure Injury Alliance. Prevention and Treatment of Pressure Ulcers : Clinical Practice Guideline.
4. Neligan PC. Plastic Surgery : Lower Extremity, Trunk and Burns. Fourth. Song DH, editor. Canada: Elsevier; 2018.
5. Anders J, Heinemann A, Leffmann C, Leutenegger M, Pröfener F, Renteln-kruse W Von. Decubitus Ulcers : Pathophysiology and Primary Prevention. Dtsch Arztebl Int. 2010;107(21).
6. Fulbrook P, Miles S, Ch MN, Coyer F. Australian Critical Care Prevalence of pressure injury in adults presenting to the emergency department by ambulance. Aust Crit Care [Internet]. 2018;1–6. https://doi.org/10.1016/j.aucc.2018.10.002
7. Mervis JS, Phillips TJ. Pressure ulcers: Pathophysiology, epidemiology, risk factors, and presentation. J Am Acad Dermatol. 2019 Oct;81(4):881-890. doi: 10.1016/j.jaad.2018.12.069. Epub 2019 Jan 18. PMID: 30664905.
8. Neloska L, Damevska K, Nikolchev A, Pavleska L, Petreska-zovic B, Kostov M. The Association between Malnutrition and Pressure Ulcers in Elderly in Long-Term Care Facility. 2016;4(3):423–7.

Pendahuluan Ulkus Dekubitus
Etiologi Ulkus Dekubitus

Artikel Terkait

  • Prinsip Penatalaksanaan Luka Kronik
    Prinsip Penatalaksanaan Luka Kronik
  • Pencegahan Kejadian Ulkus Dekubitus pada Posisi Pronasi
    Pencegahan Kejadian Ulkus Dekubitus pada Posisi Pronasi
  • Terapi Nutrisi untuk Mencegah dan Menangani Ulkus Dekubitus
    Terapi Nutrisi untuk Mencegah dan Menangani Ulkus Dekubitus
Diskusi Terkait
dr.Pittara Pansawira
Dibalas 29 Februari 2024, 14:55
Penanganan ulkus dekubitus pada pasien kanker
Oleh: dr.Pittara Pansawira
1 Balasan
Alo, dokter,Ijin konsul dok. Pasien laki2 usia 27 tahun, pasca terapi Ca Nasofaring stadium 4, mobilisasi sangat terbatas (duduk harus dibantu, jalan belum...
dr.Nur Rachmawati Hanafiah
Dibalas 27 Maret 2023, 09:12
Perawatan luka dekubitus pada penderita diabetes
Oleh: dr.Nur Rachmawati Hanafiah
2 Balasan
Izin bertanya, untuk luka seperti ini, terapi terbaik apa yang bisa dilakukan agar bisa mempercepat proses penyembuhan? Dan bagaimana cara perawatan luka...
dr. Gabriela
Dibalas 20 Oktober 2022, 10:38
Pencegahan Kejadian Ulkus Dekubitus pada Posisi Pronasi - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Gabriela
1 Balasan
ALO Dokter!Salah satu komplikasi yang dapat terjadi ketika menempatkan pasien dalam posisi pronasi atau tengkurap adalah ulkus dekubitus. Nah, sebenarnya apa...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.