Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Alopecia Anagen dan Telogen Effluvium adira-deandra-chairie 2023-08-10T14:17:25+07:00 2023-08-10T14:17:25+07:00
Alopecia Anagen dan Telogen Effluvium
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Alopecia Anagen dan Telogen Effluvium

Oleh :
dr. Dyah Ayu Kusumoputri Buwono
Share To Social Media:

Diagnosis alopecia anagen dan telogen effluvium perlu dicurigai pada pasien yang mengalami kebotakan akibat keluhan rambut rontok secara berlebihan dan tiba-tiba, terutama jika berkaitan dengan stres fisik, stres psikologis, gangguan hormon, gangguan metabolik, ataupun konsumsi obat dan kemoterapi.[1-4]

Anamnesis

Keluhan utama pasien umumnya adalah peningkatan kerontokan rambut atau rambut yang tersisa terasa kurang lebat. Rambut biasanya hilang secara difus dari seluruh kulit kepala, sehingga tidak didapatkan jenis kebotakan yang terlokalisir.[1-3,12]

Telogen Effluvium

Telogen effluvium akut didefinisikan sebagai kerontokan rambut yang berlangsung kurang dari 6 bulan. Pasien dengan telogen effluvium akut biasanya mengeluhkan kerontokan rambut yang terjadi secara tiba-tiba. Pasien akan memiliki faktor risiko, seperti stres metabolik atau fisiologis, yang terjadi 1-6 bulan sebelum dimulainya kerontokan rambut. Stres fisiologis yang dapat menginduksi telogen effluvium antara lain demam, cedera berat, perubahan pola makan, kehamilan persalinan, dan obat-obatan.

Telogen effluvium kronis adalah kerontokan rambut yang berlangsung lebih dari 6 bulan. Pada kasus ini, pasien lebih cenderung mengeluhkan penurunan kepadatan rambut kulit kepala atau rambut yang tampak tipis dan tidak bernyawa.[1-4]

Anagen Effluvium

Pada anagen effluvium, pasien biasanya datang dengan kerontokan rambut difus setelah terpapar obat kemoterapi atau bahan kimia beracun. Kerontokan rambut akibat kemoterapi yang paling parah biasanya terkait dengan doxorubicin, nitrosourea, dan cyclophosphamide. Gejala biasanya dimulai 7-14 hari setelah 1 kali kemoterapi dan paling terlihat secara klinis setelah 1-2 bulan.

Penyebab lain yang perlu digali adalah malnutrisi, defisiensi besi, gangguan endokrin, gangguan metabolisme, penyakit kolagen, infeksi, dan penyakit kulit yang meluas ke kulit kepala. Pada kasus yang jarang, anagen effluvium bisa menjadi gejala dari pemfigus vulgaris.[12]

Pemeriksaan Fisik

Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan adanya penipisan rambut uniformis, tanda inflamasi, distribusi rambut asimetris, penipisan batang rambut (hair shaft), serta adanya kerak pada lapisan kulit kepala. Beberapa pemeriksaan tambahan lain yang dapat dilakukan adalah tes tarik rambut dan tes cabut rambut.[1,3]

Tes Tarik Rambut (Hair Pull Test)

Pada tes tarik rambut, pasien diminta untuk tidak keramas minimal 2-5 hari. Selanjutnya, 50-60 rambut dari lokasi frontal, oksipital, temporal kiri, dan temporal kanan dijepit dengan menggunakan telunjuk dan ibu jari. Kemudian, lakukan penarikan perlahan dari akar rambut ke arah ujung rambut. Hasil dikatakan positif apabila lebih dari 10% tercabut pada satu tempat. Hasil positif menunjukkan adanya kerontokan yang sedang berlangsung.[1]

Trikoskopi

Pemeriksaan trikoskopi bertujuan untuk mengetahui kerontokan pada pasien termasuk jenis sikatrikal atau non-sikatrikal. Pada pemeriksaan trikoskopi, klinisi melihat keadaan klinis kulit kepala dan batang rambut serta mengidentifikasi adanya gambaran eritema, skuama, skar, atrofi, atau bintik pada akar rambut.[1,4]

Tes Cabut Rambut (Hair Pluck)

Tes cabut rambut dilakukan dengan menjepit 50 helai rambut menggunakan needle holder pada dasar rambut lalu dicabut dengan cepat. Selanjutnya rambut yang tercabut diletakkan pada gelas objek dan dihitung proporsi rambut anagen dan telogen.[1]

Diagnosis Banding

Diagnosis banding alopecia anagen dan telogen effluvium harus mencakup alopecia areata difus, alopecia androgenetik, dan loose anagen syndrome.[5,7]

Alopecia Areata Difus

Alopecia areata difus ditandai dengan adanya keluhan kerontokan rambut difus akibat penipisan rambut generalisata. Pemeriksaan tes tarik rambut pada kasus alopecia areata difus dapat menunjukkan rambut anagen distrofik. Berbeda dengan telogen effluvium, biopsi pada kasus alopecia areata difus dapat menunjukkan gambaran infiltrat inflamasi.[5,7]

Alopecia Androgenetik

Alopecia androgenetik (Androgenetic alopecia, AGA) merupakan kerontokan rambut yang ditandai dengan kepadatan rambut pada vertex dan occiput kurang dari 1 pada trikoskopi. Berbeda dengan telogen effluvium, kerontokan rambut yang terjadi pada alopecia androgenetik biasanya dimulai pada regio temporal dengan gambaran halo peripiler dan variasi pada diameter rambut.[5,7]

Loose Anagen Syndrome

Loose anagen syndrome merupakan kerontokan rambut non-scarring yang biasanya mengenai anak perempuan dengan rambut pirang. Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan adanya ruffled cuticles pada rambut fase anagen yang mengalami kerontokan.[5,7]

Pemeriksaan Penunjang

Beberapa pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk membantu penegakkan diagnosis alopecia anagen dan telogen effluvium adalah pemeriksaan laboratorium, trichogram, dan biopsi kulit kepala.[1,2,5]

Trichogram

Pemeriksaan trichogram dilakukan dengan cara mencabut 20 akar rambut dengan forcep kocher, yaitu batang penjepit yang dibalut karet agar tidak licin. Pada pemeriksaan ini, forcep kocher menjepit akar rambut dengan jarak 1 hingga 2 cm dari scalp. Hasil normal adalah 66-69% anagen, 0-6% katagen, dan 2-18% telogen.[4]

Laboratorium

Pemeriksaan darah lengkap, kadar ferritin, vitamin D, dan pemeriksaan hormon tiroid dapat dilakukan untuk membantu menemukan etiologi alopecia anagen dan telogen effluvium.[1]

Biopsi Kepala

Pemeriksaan ini dianjurkan dalam kasus dimana telogen effluvium berlangsung lebih dari 6 bulan. Pemeriksaan biopsi yang dilakukan multipel telah dilaporkan meningkatkan akurasi diagnostik.

Dalam kasus telogen effluvium akut, akan didapatkan rasio anagen:telogen normal hingga supernormal, miniaturisasi folikel dan infiltrasi peribulbar tidak ditemukan. Pada telogen effluvium kronis, terdapat peningkatan rambut telogen, dengan rasio anagen:telogen umumnya 8:1 dibandingkan dengan 14:1 pada biopsi kulit kepala normal.[4,5]

Videodermoskopi

Dalam kasus telogen effluvium akut, videodermoskopi akan menunjukkan banyak rambut pendek yang tumbuh kembali tanpa variasi kepadatan.[4]

Alopecia Anagen dan Telogen Eflfluvium Terkait Infeksi COVID-19

Beberapa studi melaporkan adanya alopecia effluvium akut pasca infeksi COVID-19. Ini diduga berhubungan dengan aktivitas tinggi beberapa sitokin proinflamasi, seperti interleukin-6, interleukin-1 beta, interferon, dan enzim metalloproteinase 1 dan 3 yang pada akhirnya menurunkan metabolisme berbagai proteoglikan yang berperan dalam menunjang fase pertumbuhan rambut normal.[8-11]

Beberapa temuan dermoskopik yang berhubungan dengan alopecia effluvium akut pasca infeksi COVID-19 adalah penurunan densitas rambut, Pohl-Pinkus sign, dan empty follicles.[8]

Referensi

1. Harris B. Kerontokan Dan Kebotakan Pada Rambut. Ibnu Sina J Kedokt Dan Kesehat - Fak Kedokt Univ Islam Sumat Utara. 2021;20(2):159-168. doi:10.30743/ibnusina.v20i2.219
2. Chien Yin GO, Siong-See JL, Wang ECE. Telogen Effluvium – a review of the science and current obstacles. J Dermatol Sci. 2021;101(3):156-163. doi:10.1016/j.jdermsci.2021.01.007
3. Alotaibi M. Telogen effluvium: a review. Int J Med Dev Ctries. Published online 2019:1-5. doi:10.24911/IJMDC.51-1544654026
4. Asghar F, Shamim N, Farooque U, Sheikh H, Aqeel R. Telogen Effluvium: A Review of the Literature. Cureus. 2020 May 27;12(5):e8320. doi: 10.7759/cureus.8320. PMID: 32607303; PMCID: PMC7320655.
5. Khatab F, et al. Management of Telogen Effluvium: An Overview. Eur J Mol Clin Med. 2021;8(3):3951-3958.
7. Rebora A. Telogen effluvium: a comprehensive review. Clin Cosmet Investig Dermatol. 2019;12:583-590. doi:10.2147/CCID.S200471
8. Saki N, Aslani FS, Sepaskhah M, et al. Intermittent chronic telogen effluvium with an unusual dermoscopic finding following COVID-19. Clin Case Rep. 2022;10(8):e6228. doi:10.1002/ccr3.6228
9. Domínguez-Santás M, Haya-Martínez L, Fernández-Nieto D, Jiménez-Cauhé J, Suárez-Valle A, Díaz-Guimaraens B. Acute telogen effluvium associated with SARS-CoV-2 infection. Aust J Gen Pract. 2020;49. doi:10.31128/AJGP-COVID-32
10. Gentile P. Hair Loss and Telogen Effluvium Related to COVID-19: The Potential Implication of Adipose-Derived Mesenchymal Stem Cells and Platelet-Rich Plasma as Regenerative Strategies. Int J Mol Sci. 2022;23(16):9116. doi:10.3390/ijms23169116
11. Sharquie KE, Jabbar RI. COVID-19 infection is a major cause of acute telogen effluvium. Ir J Med Sci 1971 -. 2022;191(4):1677-1681. doi:10.1007/s11845-021-02754-5
12. Schwartz RA. Anagen Effluvium. Medscape, 2021. https://emedicine.medscape.com/article/1073488-overview#a6

Epidemiologi Alopecia Anagen dan...
Penatalaksanaan Alopecia Anagen ...

Artikel Terkait

  • Rambut Rontok, Keluhan yang Banyak Ditanyakan Secara Telekonsultasi Selama Pandemi COVID-19
    Rambut Rontok, Keluhan yang Banyak Ditanyakan Secara Telekonsultasi Selama Pandemi COVID-19
  • Red Flags Rambut Rontok
    Red Flags Rambut Rontok
  • Penggunaan Platelet-Rich Plasma pada Wanita dengan Alopecia Androgenetik
    Penggunaan Platelet-Rich Plasma pada Wanita dengan Alopecia Androgenetik
  • Minoxidil Topikal VS Oral dalam Penanganan Alopecia
    Minoxidil Topikal VS Oral dalam Penanganan Alopecia
  • Korelasi Antara Alopecia Androgenetik dan Merokok
    Korelasi Antara Alopecia Androgenetik dan Merokok

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 28 Maret 2024, 07:55
Pitak di kepala sejak lahir disertai rasa nyeri
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Usia 20 tahun, mengalami pitak sejak lahir dan sekarang terasa nyeri, mohon sarannya🙏
Anonymous
Dibalas 12 Februari 2024, 16:58
Penipisan rambut pada pasien pria usia 30 tahun
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Mari diskusi dok. Pasien menyatakan rambut nya menipis.. Berikut foto klinis..Ini terjadi 2 tahun terakhir.. Tetapi katanya tidak terlihat rontokan rambut...
Anonymous
Dibalas 23 November 2023, 10:22
Vitamin apa untuk membantu pertumbuhan rambut
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Vitamin / terapi untuk memanjangkan rambut apa ya dok? Jdi bukan untuk menebalkan rambut botak, tapi mempercepat pertumbuhan rambut saja agar cepat panjang....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.